Suara.com - Sekretaris Fraksi Partai PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin mengaku bingung dengan politik pemilihan pimpinan MPR.
Yang membuat dia bingung adalah ketika Koalisi Indonesia Hebat sudah setuju peraturan yang diajukan Koalisi Merah Putih dalam tata tertib pemilihan Ketua MPR bahwa ada satu calon dari kelompok DPD. Tapi, kemudian, Koalisi Merah Putih berubah sikap. Sikap mereka berbeda dari apa yang diajukan sebelumnya.
Selain itu ia menyayangkan seharusnya sesuai tata tertib jam 10.00 WIB sudah masuk tahap pemilihan pimpinan MPR, tapi ternyata sidang di sela lagi dengan lobi-lobi yang memakan waktu sangat lama.
"Pada pukul 10.00 WIB lewat seharusnya itu untuk menyerahkan nama-nama, lalu dilanjutkan dengan lobi untuk menentukan paket dan kemudian dilaksanakan proses atau prosedur ketua dan wakil ketua MPR," ujar dia.
Sampai jam 15.00 WIB atau setelah sidang diskors sekitar jam 13.00 WIB, seharusnya proses lobi sudah selesai dan kembali sidang. Tapi, ternyata hingga jam 20.00 WIB, sidang belum juga dimulai.
"Bahkan dari koalisi Prabowo meminta mengubah MD3 dan tata tertibnya. Bahkan saudara Azis Syamsudin (Golkar) meminta kepada saya bagaimana kalau dicari jalan keluar," kata Hasanuddin.
Selain itu, kata Hasanuddin, Azis juga menyarankan agar Ketua MPR diisi DPD dan pemenang terbanyak satu, dua, dan tiga menjadi wakil.
"Artinya adalah saya menyatakan politik di republik ini sudah kotor," kata Hasanuddin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional