Suara.com - Lima terpidana mati kasus pemerkosaan terhadap empat perempuan di Paghman, Afghanistan bulan Agustus lalu, akhirnya menjalani eksekusi. Kelimanya dihukum gantung bersama seorang terpidana mati pada kasus lain.
"Lima lelaki yang terlibat dalam insiden di Paghman dan seorang penjahat besar lainnya dieksekusi sore ini," kata deputi jaksa penuntut umum Rahmatullah Nazari hari Rabu (8/10/2014).
Kelimanya dihukum mati di Pul-e-Charkhi, sebuah penjara di dekat ibu kota Afghanistan, Kabul. Sebelumnya diberitakan ada tujuh orang yang divonis mati atas kasus pemerkosaan di Paghman, namun dalam pernyataan jaksa tidak disebutkan bagaimana nasib dua orang lainnya.
Baca: Rombongan Tamu Pernikahan Diperkosa Beramai-ramai
Eksekusi mati ini menuai kritik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia. Mereka menganggap, persidangan kasus tersebut tidak konsisten dan banyak aturan peradilan yang dilanggar.
Salah satunya adalah sidang yang hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Bahkan ada dugaan, para tersangka dipaksa mengaku dengan cara disiksa.
Menurut Amnesti Internasional, persidangan dilaksanakan secara terburu-buru. Para pengacara tidak diberikan cukup waktu untuk mempersiapkan pembelaan. Hanya butuh waktu sembilan hari antara waktu penangkapan para tersangka dengan dijatuhkannya vonis mati.
Kelompok pembela hak asasi sudah meminta Presiden Afghanistan yang baru, Ashraf Ghani, untuk membatalkan eksekusi. Namun, belum ada tanggapan dari Ghani, mendapat desakan dari rakyat untuk tidak menunda eksekusi tersebut.
Vonis mati tersebut sudah disahkan oleh Presiden Afghanistan sebelumnya, Hamid Karzai. Karzai mensahkan hukuman mati itu pekan lalu, sesaat sebelum resmi turun dari jabatannya.
Peristiwa yang mengejutkan itu terjadi di distrik Paghman, bulan Agustus lalu. Para pelaku, sebagian mengenakan seragam polisi, sebagian membawa senjata otomatis, menyetop serombongan perempuan yang baru saja kembali dari sebuah acara pernikahan. Empat perempuan dipaksa turun dari kendaraan dan diseret ke sebuah ladang tak jauh dari lokasi. Di tempat itulah, keempatnya dilecehkan beramai-ramai.
Para pelaku juga memukuli dan merampok perempuan-perempuan malang tersebut. Bahkan, salah satunya sampai mengandung akibat aksi pemerkosaan yang dialaminya. (Independent)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar