News / Nasional
Jum'at, 10 Oktober 2014 | 17:57 WIB
Rapat paripurna MPR RI memutuskan melakukan voting pada pemilihan pimpinan MPR RI di Gedung Nusantara Senayan Jakarta, Rabu (8/10) dinihari. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah mengesahkan 10 pimpinan alat kelengkapan DPD tahun sidang 2014-2015. Bersama pimpinan juga disahkan anggota alat kelengkapan bersangkutan.

“Dapat disetujui?” Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad (senator asal Nusa Tenggara Barat) bertanya kepada para senator sebelum mengetok palu di kompleks Parlemen, Senayan - Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Farouk memimpin acara bersama Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas (senator asal Daerah Istimewa Yogyakarta). Jadwalnya pengesahan pimpinan alat kelengkapan DPD.

“Setuju,” serentak para senator menjawab.

“Alhamdulillahirabbil ‘alamin,” Farouk menimpali.

Farouk mengaku merasa berbahagia karena sejumlah senator yang berpengalaman pada pelaksanaan fungsi legislasi, termasuk mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, menjadi pimpinan alat kelengkapan DPD sehingga diharapkan pengembangan kapasitas kelembagaan akan terwujud.

Tanggal 7 Oktober 2014, Sidang Paripurna DPD mengesahkan keanggotaan alat kelengkapan DPD. Sehari berikutnya, seluruh alat kelengkapan memilih pimpinannya masing-masing. Sesuai Tata Tertib DPD, pimpinan DPD memimpin pemilihannya.

“Pemilihan sesuai cara yang kita sepakati, dan berlangsung tertib, lancar, dan demokratis,” kata Farouk.

Berdasarkan keputusan rapat, pimpinan alat kelengkapan DPD tahun sidang 2014-2015 sebagai berikut.

Akhmad Muqowam, mantan anggota DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, terpilih sebagai ketua Komite I DPD. Lelaki kelahiran Salatiga, 1 Desember 1960, ini anggota DPR periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 yang mewakili daerah pemilihan di Jawa Tengah. Akhmad Muqowam pernah bertugas di Komisi II DPR yang melingkupi antara lain pemerintahan daerah, dan otonomi daerah.

Dua wakil ketuanya adalah Fachrul Razi (Aceh) dan Benny Rhamdani (Sulawesi Utara).

Komite I DPD melingkupi, antara lain pemerintahan daerah, hubungan pusat dan daerah serta antar-daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; politik, hukum, dan hak asasi manusia; pertanahan dan tata ruang; serta pemukiman dan kependudukan.

Parlindungan Purba (Sumatera Utara) terpilih sebagai Ketua Komite II DPD. Lelaki kelahiran Medan, 22 Oktober 1963, ini petahana yang pernah bertugas sebagai wakil ketua Komite II DPD. Dua wakil ketuanya adalah Ahmad Nawardi (Jawa Timur) dan La Ode Muhammad Rusman Emba (Sulawesi Tenggara).

Komite II DPD melingkupi, antara lain pertanian dan perkebunan; perhubungan; kelautan dan perikanan; energi dan sumber daya mineral; kehutanan dan lingkungan hidup; perindustrian dan perdagangan; penanaman modal; pekerjaan umum; perumahan dan permukiman; serta meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Untuk Komite III DPD, Hardi Selamat Hood (Kepulauan Riau) terpilih sebagai ketua bersama dua wakil ketua, yakni Abraham Liyanto (Nusa Tenggara Timur) dan Fahira Idris (Daerah Khusus Ibukota Jakarta). Hardi Selamat Hood kelahiran Karimun, 6 Maret 1963, yang petahana dan pernah bertugas sebagai ketua Komite III DPD.

Tag

Load More