Komite III DPD melingkupi antara lain pendidikan; agama; kebudayaan; kesehatan; pariwisata; pemuda dan olahraga; kesejahteraan sosial; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; tenaga kerja dan transmigrasi; ekonomi kreatif; keluarga berencana; dan perpustakaan.
Sedangkan untuk Komite IV DPD, Cholid Mahmud (Daerah Istimewa Yogyakarta) terpilih sebagai ketua bersama dua wakil ketua, yakni Ajiep Padindang (Sulawesi Selatan) dan Ghazali Abbas Adan (Aceh). Cholid Mahmud kelahiran Semarang, 31 Januari 1966, yang petahana dan pernah bertugas sebagai ketua Komite IV DPD.
Komite IV DPD melingkupi, antara lain anggaran pendapatan dan belanja negara; pajak; perimbangan keuangan pusat dan daerah; lembaga keuangan dan perbankan; serta koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah.
Gede Pasek Suardika (Bali) terpilih sebagai ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD. Lelaki kelahiran Singaraja, 21 Juli 1969, ini anggota DPR Fraksi Partai Demokrat (F-PD) periode 2009-2014 yang mewakili daerah pemilihan di Bali. Gede Pasek Suardika pernah bertugas sebagai ketua Komisi III DPR yang melingkupi hukum dan mantan anggota/ketua panitia khusus (pansus) dan panitia kerja (panja) sejumlah RUU bidang perundang-undangan.
Dia menggantikan posisi mantan senator asal Bali, I Wayan Sudirta, yang pernah terpilih aklamasi untuk ke-10 kali berturut-turut selaku ketua PPUU DPD. Dua wakil ketua ialah Anang Prihantoro (Lampung) yang petahana dan mantan wakil ketua PPUU DPD, serta Muhammad Afnan Hadikusumo (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang juga petahana.
Sedangkan Muhammad Asri Anas (Sulawesi Barat) terpilih sebagai Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD bersama dua wakil ketuanya, Aidil Fitri Syah (Sumatera Selatan) dan Habib Ali Alwi (Banten). Muhammad Asri Anas kelahiran Pare-Pare, 12 Juli 1975, yang petahana dan pernah bertugas sebagai ketua PURT DPD. Aidil Fitri Syah juga petahana yang mantan wakil ketua PURT DPD dan tergolong senator tertua.
Andi Mapetahang Fatwa (DKI Jakarta) terpilih sebagai ketua Badan Kehormatan (BK) DPD bersama dua wakil ketua, yaitu Maimanah Umar (Riau) dan Lalu Suhaimi Ismy (Nusa Tenggara Barat). Andi Mapetahang Fatwa kelahiran Bone, 12 Februari 1939, adalah petahana yang mantan ketua BK DPD dan tergolong senator tertua bersama Maimanah Umar yang juga petahana.
Abdul Gafar Usman (Riau) terpilih sebagai ketua Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD yang nomenklatur sebelumnya ialah Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) DPD. Dia kelahiran Kampar, 10 Juni 1950, yang petahana dan mantan wakil ketua PAP DPD bersama Farouk Muhammad yang mantan ketua PAP DPD. Dua wakil ketua, Ayi Hambali (Jawa Barat) dan Abdullah Manaray (Papua Barat).
Mohammad Saleh (Bengkulu) terpilih sebagai ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD yang nomenklatur sebelumnya ialah Panitia Hubungan Antar-Lembaga (PHAL) DPD bersama dua wakil ketua, Emilia Contessa (Jawa Timur) dan Maya Rumantir (Sulawesi Utara). Emilia Contessa dan Maya Rumantir adalah penyanyi era 80-an.
Sedangkan Bambang Sadono terpilih sebagai Ketua Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan (BPKK) DPD. Lelaki kelahiran Blora, 30 Januari 1957, yang mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Tengah ini adalah anggota DPR periode 2004-2009 Fraksi Partai Golkar (F-PG) daerah pemilihan di Jawa Tengah yang pernah bertugas di Komisi III DPR, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah periode 2009-2014. Dua wakil ketua, Muhammad Asri Anas (Sulawesi Barat) dan Muhammad Syukur (Jambi)--keduanya petahana.
Sebagai alat kelengkapan, BPKK DPD bertugas antara lain mengkaji sistem ketatanegaraan guna mewajudkan lembaga perwakilan daerah yang mengejawantahkan nilai demokrasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Kelompok DPD dibantu anggota/pimpinan BPKK DPD. Bambang Sadono ex officio ketua Kelompok DPD bersama Muhammad Asri Anas dan Muhammad Syukur yang masing-masing sekretaris dan wakil ketua.
Dalam memimpin pemilihan pimpinan alat kelengkapan DPD, Ketua DPD Irman Gusman (senator asal Sumatera Barat) bersama Farouk Muhammad dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas (senator asal Daerah Istimewa Yogyakarta) menjelaskan prinsip keterwakilan gugus kepulauan atau wilayah, pemerataan provinsi, dan musyawarah mufakat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory