Suara.com - Parlemen Inggris membuat sejarah dengan mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada hari Senin (14/10/2014). Pengakuan itu akan menjadi nilai simbolis bagi Palestina dalam usaha mereka mendapatkan status negara.
Sebanyak 262 dari 274 anggota parlemen sepakat mengajukan mosi tidak mengikat untuk mendesak Pemerintah Inggris agar "mengakui negara Palestina di samping negara Israel" sebagai bagian dari "kontribusi terhadap solusi dua negara yang tengah dinegosiasikan". Sementara itu, menteri-menteri di kabinet pemerintah memilih abstain dalam voting di parlemen tersebut.
Sampai saat ini, Inggris tidak mengklasifikasikan Palestina sebagai negara. Namun, pemerintah mengatakan, Palestina bisa saja menjadi negara kapan pun, jika Palestina mendukung upaya damai dengan Israel.
Richard Ottaway, kepala Komite Pemilihan bidang Urusan Luar Negeri mengatakan, dirinya tak bisa lagi menolak hak Palestina untuk mendapat pengakuan setelah apa yang dilakukan Israel baru-baru ini.
"Aneksasi 384 hektar lahan di Tepi Barat beberapa bulan lalu menyakiti saya lebih dari apapun yang saya alami dalam karier politik saya. Dalam kondisi normal saya akan melawan mosi ini. Namun karena kemarahan saya atas sikap Israel, saya tidak akan menentangnya. Saya harus mengatakan kepada pemerintah Israel -jika mereka kehilangan (dukungan) dari orang seperti saya, maka mereka akan kehilangan (dukungan) banyak orang pula," ujar Ottaway, legislator dari Partai Tory.
Meskipun hanya bersifat simbolis, dukungan tersebut merupakan perubahan peta politik yang signifikan pascakegagalan negosiasi damai untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza. Kendati demikian, karena tidak mengikat, maka mosi yang diajukan parlemen itu tidak punya kekuatan untuk memaksa Pemerintah Inggris mengakui Palestina sebagai negara. (Reuters/Independent)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan