Suara.com - Video penganiayaan terhadap seorang siswa Sekolah Dasar kembali beredar di Temanggung, Jawa Tengah. Adegan penganiayaan itu berdurasi dua menit 27 detik.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga di Temanggung, Rabu (15/10/2014), tindak kekerasan oleh sejumlah siswa tersebut diduga terjadi di SD Negeri 1 Pringsurat Kabupaten Temanggung, dengan korban Joan Choirulisandi (10).
Orangtua korban, Wasiyanto (35) warga Krajan, Kecamatan Pringsurat, membenarkan adegan dalam video tersebut menimpa anaknya yang duduk di bangku kelas IV SD Negeri 1 Pringsurat.
Menurut dia, kejadian tersebut berlangsung pada April 2014, pelakunya empat orang, satu teman sekelas, dan tiga lainnya adalah kakak kelas. Hanya dua pelaku yang dia tahu identitasnya, yakni YS dan DK.
Ia mengatakan meskipun mengetahui kejadian kekerasan yang menimpa anaknya, dia tidak berani memperkarakan lebih jauh kasus tersebut, dan hanya diselesaikan secara kekeluargaan.
Menurut dia, anak kandungnya berkelahi satu lawan satu dengan teman satu kelasnya, namun selang sepekan setelah mendapatkan video kejadian tersebut, dia terkejut karena anaknya mendapat perlakuan kekerasan dari teman-temannya.
"Pada waktu itu anak saya luka memar di sekitar kepala, setahu saya berkelahi ternyata dikeroyok, ini sangat kejam. Anak saya menceritakan bahwa saat itu dia sedang duduk tiba-tiba dipukuli, kemudian dipegang teman-teman yang melakukan penganiayaan dan kepalanya dibentur-benturkan ke tembok, setelah itu dipaksa masuk ke kelas dengan cara diseret," katanya.
Setelah mengetahui kejadian sebenarnya, dia mengadu ke pihak sekolah, namun tidak ada tanggapan dari sekolah. Bahkan yang lebih memprihatinkan, anaknya mendapatkan intimidasi setelah mengetahui pihaknya akan melaporkan lebih jauh kasus tersebut.
"Salah satu guru di sekolah tersebut justru mengatakan kasus ini dapat mencemarkan nama baik sekolah, padahal jelas-jelas anak saya menjadi korban, mereka seolah tutup telinga," katanya.
Ia mengatakan dirinya menempuh jalur damai dengan kesepakatan orang tua pelaku menanggung biaya pengobatan korban. Namun, kesepakatan damai ini seolah-olah hanya dipandang remeh dengan tidak adanya permintaan maaf dari pihak pelaku.
Ia menuturkan orang tua pelaku mengganti Rp375 ribu untuk biaya berobat ke rumah sakit. Anaknya mengalami trauma mendalam setelah mendapat tindak kekerasan tersebut. Guna menghindari dampak psikis lebih parah, anaknya dipindah ke SD Negeri 3 Kebumen Kecamatan Pringsurat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya