Suara.com - Juru Bicara Koalisi Merah Putih (KMP) Tantowi Yahya menyebut kinerja anggota DPR terhambat lantaran sejumlah fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-JK, belum menyerahkan nama-nama untuk ditempatkan di sejumlah komisi di DPR.
"Proses menjadi terhambat. Mestinya di DPR kita tidak lagi 'gentayangan' seperti ini. Andai alat kelengkapan dewan sudah terbentuk kita sudah bisa membangun rapat intern. Kalau begini kita buang waktu," tutur Tantowi di DPR, Jakarta, Rabu (21/10/2014).
Lima fraksi yang belum menyerahkan nama itu adalah PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PPP. Mereka beralasan akan menunggu pengumuman kabinet Jokowi-JK supaya penempatan anggota mereka bisa tepat sasaran.
Menurut Tantowi, hal itu tidak menjadi persoalan. Yang terpenting saat ini, katanya, adalah pembentukan alat kelengkapan dewan dahulu, baru nantinya bisa dikonsultasikan kembali dengan pemerintahan Jokowi-JK yang terbentuk belakangan.
"Logika kita berpikir, kita (DPR) adalah tempat pemerintah berkonsultasi mestinya kita membentuk diri dulu. Supaya pemerintah bisa berkonsultasi nantinya," kata dia. [Bagus Santosa]
Berita Terkait
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Hobi Ikan Hias Naik Level, Kini Punya Panggung Kompetisi Nasional
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi