Suara.com - Kasus pelanggaran HAM di masa lalu akan sulit untuk diselidiki apabila ada orang-orang yang diduga terlibat masuk menjadi menteri di Kabinet Jokowi-JK.
Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengatakan, masuknya nama Wiranto dalam daftar calon Menteri justru menjadi sebuah paradoks dari rencana Jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.
“Ibaratnya mau mengepel lantai, sulit kalau menggunakan sapu yang kotor. Masuknya nama Wiranto dalam bursa calon Menteri justru akan membuat penuntasan kasus pelanggaran HAM di masa lalu tersendat dan bukan tidak mungkin dipetieskan,” kata Masinton kepada suara.com melalui sambungan telepon, Minggu (26/10/2014).
Masinton mengatakan, pemilihan nama menteri memang menjadi hak prerogatof Presiden. Namun, dia berharap Jokowi mempertimbangkan masukan dari publik agar tidak memasukkan nama Wiranto sebagai Menteri di Kabinet.
Sebelumnya, relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) meminta Presiden Jokowi untuk tidak memasukkan Wiranto sebagai menteri.
“Wiranto diduga terlibat dalam kasus kejahatan HAM pada peristiwa Timor Leste dan Kerusuhan Mei 1998. Bagi Almisbat postur kabinet yg nihil beban, baik beban masa lalu (kejahatan HAM) maupun bebas dari beban indikasi korupsi adalah sebuah visi dan misi pemerintahan baru yang dibebankan kepada pemerintahan Jokowi -JK sekaligus menjadi ekpektasi masyarakat Indonesia yang beradab,” kata Sekjen Almisbat, Hendrik Sirait.
Berita Terkait
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Demo 4 September Serahkan 17+8 Tuntutan, Wiranto: Kalau Semua Permintaan Dipenuhi Juga Repot
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh