Pemimpin umat Katholik sedunia, Paus Fransiskus, menyatakan bahwa teori Big Bang alias teori terbentuknya alam semesta itu benar adanya. Sementara itu, menurut dia, Tuhan bukanlah seperti "pesulap dengan tongkat ajaibnya" dalam menciptakan alam semesta.
"Ketika kita membaca soal kisah Penciptaan di Kejadian (salah satu nama kitab di kitab suci umat Kristiani), kita cenderung membayangkan Tuhan itu seperti seorang pesulap,dengan tongkat ajaib yang mampu melakukan apapun. Namun tidak seperti itu adanya," kata Sri Paus di hadapan Pontifical Academy of Sciences.
"Dia (Tuhan) menciptakan manusia dan membiarkan mereka berkembang berdasarkan hukum internal yang Ia anugerahkan pada setiap manusia sehingga mereka bisa mencapai pemenuhan mereka," lanjut Sri Paus.
"(Teori) Big Bang, yang saat ini kita pegang sebagai asal muasal alam semesta, tidak bertentangan dengan campur tangan Sang Pencipta Yang Maha Kuasa, sebaliknya, justru (Big Bang) membutuhkan campur tangan Tuhan," kata Paus pengganti Paus Benediktus XVI itu.
Demikian pula halnya dengan teori evolusi. Menurut Bapak Suci, teori tersebut tidak bertentangan dengan penciptaan.
"Evolusi sesungguhnya tidak bertentangan dengan gagasan penciptaan, karena evolusi membutuhkan penciptaan mahluk hidup yang bisa berevolusi," kata Sri Paus.
Gereja Katholik di masa lampau terkenal sebagai anti-ilmiah. Insiden yang paling diingat adalah ketika fisikawan dan matematikawan Galileo Galilei dipaksa mencabut teorinya yang menyebutkan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Namun, Paus Fransiskus bukan yang pertama. Ia hanya meneruskan sesuatu yang sudah dimulai terlebih dahulu oleh pendahulunya, Paus Pius XII. Paus Pius XII adalah pemimpin gereja Katholik sedunia pertama yang menerima ide evolusi dan teori Big Bang. Pada tahun 1996, Paus Yohanes Paulus II meneruskan sikap tersebut dengan mengatakan bahwa evolusi itu "lebih dari sekedar hipotesis" dan "fakta yang terbukti secara efektif". Demikian pula dengan sang penerus, Paus Benediktus XVI. Ia mengatakan bahwa teori "perancangan cerdas" mendukung teori evolusi.
Berita Terkait
-
Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama
-
Dua Klub San Lorenzo: Kesamaan Mengejutkan Paus Leo XIV dan Fransiskus
-
Paus Leo XIV: Antara AS Roma, Alianza Lima dan Timnas Peru
-
Momen Paus Leo XIV Sapa Umat Pertama Kali dan Isi Pidato Pasca Pelantikan
-
Klub Peru Ini Konon Didukung Paus Leo XIV: Ikuti Jejak Paus Fransiskus
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
KontraS Temukan Dugaan Penghilangan Paksa pada Aksi Unjuk Rasa 25-31 Agustus!
-
Profil Wakapolri Dedi Prasetyo, Jenderal Profesor Bakal Gantikan Listyo Sigit jadi Kapolri?
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen