Suara.com - Politisi Senior PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai, pemilihan komisi yang saat ini tengah dilakukan fraksi dari Koalisi Merah Putih (KMP) tidak sah karena hanya diikuti oleh lima fraksi, yakni Golkar, Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat.
Jumlah itu dianggap tidak kuorum karena hanya dihadiri setengah dari total jumlah fraksi di DPR.
Hendrawan saat ditemui di DPR, Jakarta, Rabu (29/10/2014), juga menilai ikut sertanya PPP dalam pemilihan di DPR tidak sah. Sebab, nama anggota yang diserahkan adalah versi Suryadharma Ali.
Padahal PPP kubu Romahurmuziy telah mendapat surat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM (KemenkumHAM).
Namun saat ditanya lebih jauh mengenai legitimasi penyelenggaraan pemilihan komisi dan alat kelengkapan dewan tandingan ini, Hendrawan belum bisa menjawabnya. Menurut dia, saat ini pihaknya masih terus melakukan kajian-kajian.
"Sedang koordinasi. Nanti pada saatnya, akan disampaikan. Jangan terburu-buru," ucap Hendrawan.
Dia juga menganggap KMP hendak memonopoli kursi pimpinan di alat kelengkapan dengan menyapu bersih seluruh jajaran pimpinan Komisi. Apalagi, pemimpin pengesahan Pimpinan Komisi adalah Pimpinan DPR yang juga dari KMP.
"Langkah Pimpinan Dewan ini merupakan langkah yang tidak kredibel, dipaksakan, dan tidak arif. Ada kecerobohan dan ketergesa-gesaan," ujar Hendrawan.
Sebelumnya, kubu KMP sudah lebih dulu memilih pimpinan di tiga komisi tanpa kehadiran fraksi dari KIH.
Tiga komisi yang sudah menunjuk pimpinan diantaranya Komisi IV, Komisi VIII dan Komisi II yang membawahkan politik. (Bagus Santosa)
Berita Terkait
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria
-
Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Tegang di Ruang DPR, Mahasiswa Ngotot Minta Kapolri Bebaskan Massa Aksi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara