Suara.com - Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, banyak anggota dewan yang ingin menggunakan hak interpelasi atau meminta keterangan pemerintah, terkait Surat Keputusan Menkumham soal kepengurusan PPP.
"Banyak suara-suara yang ingin melakukan itu (hak interpelasi), saya rasa tidak ada masalah, itu kan bagus-bagus saja untuk memanggil Menteri Hukum dan HAM supaya tidak semena-mena menggunakan hukum untuk kepentingan politik," kata dia di Gedung DPR di Senayan Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Pernyataan Fadli terkait langkah Menkumham Yasona Laoly mengesahkan kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VIII PPP di Surabaya yang dinilai tidak sesuai aturan.
Fadli Zon mengatakan, anggota DPR memiliki hak interpelasi, di samping adanya hak angket dan hak menyatakan pendapat. Hak interpelasi dapat diajukan minimal oleh 25 anggota dewan yang berasal lebih dari satu fraksi.
"Itu hak anggota yang dijamin," kata dia.
Fadli menyatakan, kemungkinan rencana pemanggilan Menkumham akan dilaksanakan pekan depan, sebab alat kelengkapan dewan baru selesai hari ini.
Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menilai Muktamar Surabaya tidak sah. Begitupun seluruh produk yang dihasilkannya.
Berita Terkait
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
DPR Ajak Publik Kritisi Buku Sejarah Baru, Minta Pemerintah Terbuka untuk Ini...
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?