Suara.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mulai menyambut kedatangan 12 helikopter ringan dari Airbus yang akan membekali TNI AD dengan kemampuan canggih dalam misi penyerbuan. Hingga 2016 nanti, TNI AD dijadwalkan akan menerima enam heli bermesin tunggal dan enam heli bermesin ganda.
Ke-12 helikopter rotorcraft dari seri Ecureuil/Fennec tersebut akan membentuk skuadron serang ringan TNI AD. Berdasarkan kesepakatan industri strategis antara Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia, peralatan misi untuk armada tersebut – termasuk senapan mesin dan peluncur roket – akan dipasang oleh PT Dirgantara Indonesia di pabriknya di Bandung.
“Pengiriman ini sejalan dengan tanggung jawab kami kepada pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sistem pertahanan secara lokal guna meningkatkan kemampuan pertahanan negara,” kata Presiden PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Jumat (7/11/2014).
Fennec –versi militer dari seri helikopter Airbus Ecureuil yang telah dikenal luas– telah banyak menjalankan misi tempur, dukungan udara, pelacakan, pengawalan dan pelatihan di seluruh dunia, termasuk Asia. Seri yang terdiri dari tipe mesin tunggal dan ganda yang memiliki kemampuan adaptasi ini, menggabungkan kemampuan serang ringan yang dahsyat dengan rangka badan dan solusi sistem misi yang hemat biaya.
“Keputusan Indonesia untuk meggunakan Fennec menunjukkan kesesuaian seri ini bagi pengoperasian di berbagai macam kondisi. Fennec memiliki kemampuan manuver yang tinggi dengan platform yang lincah, serta sulit dideteksi,” kata Philippe Monteux, Head of Region Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik.
Pembelian Fennec oleh TNI Angkatan Darat ini dilakukan menyusul pembelian enam buah helikopter EC725 oleh Angkatan Udara Indonesia pada tahun 2012. Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Royal Thai Army juga memesan delapan buah Fennec untuk misi pengintaian pada tahun 2011.
PT Dirgantara Indonesia telah menjalin kemitraan dengan Airbus Helicopters selama hampir 40 tahun. Airbus Helicopters adalah kontraktor utama bagi pemerintah Indonesia dalam menyediakan layanan lengkap, mulai dari penjualan, kustomisasi dan penyelesaian, hingga pengiriman dan layanan purna jual untuk semua produk rotorcraft Airbus Helicopters. PT Dirgantara Indonesia juga merupakan bagian dari rantai pasok Airbus Helicopters, yang memroduksi tail boom dan merakit rangka badan untuk helikopter seri EC225 dan EC725 untuk pasar global.
Tag
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah