Suara.com
Sekretaris Jenderal DPP PPP Dimyati Natakusumah optimistis bila internal partainya bersatu akan berhasil memenangkan pemilihan umum 2019.
"Asal kita yakin kalau PPP bersatu kita akan menang," kata Dimyati kepada suara.com di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2014).
Dimyati meyakini PPP hasil Muktamar VIII di Jakarta yang telah memilih Djan Faridz secara aklamasi sebagai ketua umum, akan mampu menyatukan internal partai.
"Saya dengan kepemimpinan Djan Fariz sebagai ketum, saya yakin PPP akan menang pemilu besok 2019," kata Dimyati.
Seperti diketahui, internal PPP masih dirundung masalah. Internal mereka terbelah, ada yang mendukung Koalisi Merah Putih dan ada yang mendukung Koalisi Indonesia Hebat. Puncaknya terjadi pada Oktober 2014.
Sebelum Muktamar VIII di Jakarta diselenggarakan (30 Oktober-2 November 2014), kubu Romahurmuziy (pro KIH atau pemerintah) telah lebih dulu melaksanakan Muktamar VIII di Surabaya, Jawa Timur, pada 15-18 Oktober 2014. Muktamar di Surabaya menetapkan Romahurmuziy menjadi ketua umum dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, walaupun belakangan digugat oleh kubu Suryadharma Ali ke PTUN.
PTUN telah mengabulkan gugatan kubu Suryadharma Ali atau Djan Faridz terhadap kepengurusan PPP yang dipimpin Romahurmuziy. Dengan demikian, SK Menkumham RI Nomor M.HH 07.AH.11.01 Tahun 2014 tanggal 28/10/14 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP PPP belum berlaku sampai dengan putusan dalam perkara memperoleh kekuatan hukum tetap.
"Asal kita yakin kalau PPP bersatu kita akan menang," kata Dimyati kepada suara.com di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2014).
Dimyati meyakini PPP hasil Muktamar VIII di Jakarta yang telah memilih Djan Faridz secara aklamasi sebagai ketua umum, akan mampu menyatukan internal partai.
"Saya dengan kepemimpinan Djan Fariz sebagai ketum, saya yakin PPP akan menang pemilu besok 2019," kata Dimyati.
Seperti diketahui, internal PPP masih dirundung masalah. Internal mereka terbelah, ada yang mendukung Koalisi Merah Putih dan ada yang mendukung Koalisi Indonesia Hebat. Puncaknya terjadi pada Oktober 2014.
Sebelum Muktamar VIII di Jakarta diselenggarakan (30 Oktober-2 November 2014), kubu Romahurmuziy (pro KIH atau pemerintah) telah lebih dulu melaksanakan Muktamar VIII di Surabaya, Jawa Timur, pada 15-18 Oktober 2014. Muktamar di Surabaya menetapkan Romahurmuziy menjadi ketua umum dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, walaupun belakangan digugat oleh kubu Suryadharma Ali ke PTUN.
PTUN telah mengabulkan gugatan kubu Suryadharma Ali atau Djan Faridz terhadap kepengurusan PPP yang dipimpin Romahurmuziy. Dengan demikian, SK Menkumham RI Nomor M.HH 07.AH.11.01 Tahun 2014 tanggal 28/10/14 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP PPP belum berlaku sampai dengan putusan dalam perkara memperoleh kekuatan hukum tetap.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Benyamin Davnie: Krisis Sampah Tangsel Momentum Transisi Menuju Teknologi PSEL
-
Kajari Purwakarta Bantah Isu Hoaks Dugaan OTT Jaksa oleh Kejagung
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen