Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap agar pers turut serta membantu pemerintah dalam mengawasi operasi kapal dan pelabuhan ilegal di Indonesia.
"Tolong media harus menjadi aktif partisipan dalam melihat masalah yang ada, kenapa karena saya mengharapkan bisa memberikan data, semuanya termasuk all of you menjadi partisipan, jadi twenty percents pekerjaan saya dari media," kata Susi saat hadir dalam pemaparan hasil survei integritas pelayanan publik yang dilakukan oleh KPK di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).
Susi menambahkan untuk memudahkan pendataan kapal dan pelabuhan di Indonesia, ia telah mengeluarkan kebijakan moratorium atau pemberhentian sementara penerbitan izin pengoperasian kapal dan pelabuhan.
"Ini kita memang mau data, tapi kita lakukan moratorium dulu. Kalau kita nggak ada moratorium, dan kenapa saya lakukan pertama moratorium karena takut growth-lah, karena itu nggak ada yang tahu, dan daripada saya buat keputusan salah, saya izin semuanya, dan dari situ kita tahu siapa yang punya kapal besar-besar, sebetulnya yang punya kapal ini siapa," kata Susi.
Tujuan dari kebijakan tersebut, antara lain, untuk mencegah ekspor ikan langsung dari Indonesia ke Jepang atau negara-negara lain tanpa memberikan nilai yang berguna bagi Indonesia.
"Ada yang jelas-jelas melanggar dengan mengekspor ikan langsung ke Jepang atau kemana , dan salah satu hal yang juga aneh di situ tidak ada barang dagangan kita," kata dia.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Minta Wamenag Laporkan Gus Elham ke Polisi, Netizen Setuju
-
Biodata dan Pendidikan Susi Pudjiastuti yang Desak Kapolri Tangkap Gus Elham
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Eks Menteri Ikut Geram Gus Elham Cium-cium Bocil: Tangkap dan Hukum, Pak Kapolri!
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi