Suara.com - Karena belum menjadi program wajib belajar, banyak anak-anak di Jakarta tidak bisa mengenyam pendidikan anak usia dini. Padahal usia nol hingga enam tahun merupakan tahun emas (golden years) pembentukan karakter anak. Sebagai provinsi yang punya anggaran pendidikan melimpah, DKI Jakarta diharapkan melakukan terobosan menjadikan PAUD sebagai wajib belajar sehingga bisa dinikmati gratis oleh anak-anak.
Senator Jakarta Fahira Idris mengaku banyak menerima keluhan dari warga Jakarta, terutama para ibu yang tidak bisa memberikan pendidikan PAUD kepada anaknya karena keterbatasan biaya.
Karena belum jadi wajib belajar, kata Fahira, orang tua harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit agar anaknya bisa merasakan PAUD. Padahal, jika bangsa ini ingin maju, kata Fahira, anak-anak harus difasilitasi agar tumbuh jadi pribadi yang mandiri, percaya diri, punya rasa sosial yang tinggi, cepat beradaptasi, berani jujur, dan punya rasa ingin tahu yang besar sehingga mampu menjalankan negeri ini dengan baik.
“Saya berharap Gubernur Jakarta yang baru, Pak Ahok, berani buat terobosan membuat Jakarta sebagai daerah pertama yang PAUD-nya jadi wajib belajar. Saya berani jamin jika ini terealisasi, 20-30 tahun ke depan, Jakarta akan jadi salah satu kota terbaik di dunia karena dipimpin oleh orang-orang cerdas, jujur, dan berkarakter. Ini investasi,” kata Fahira yang juga Wakil Ketua Komite III DPD yang membidangi pendidikan dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada suara.com, Kamis (27/11/2014).
Sebagai provinsi dengan pendapatan asli daerah terbesar di Indonesia, kata Fahira, Jakarta punya anggaran pendidikan yang cukup melimpah. Dalam APBD 2013 saja, provinsi ini menggelontorkan anggaran Rp12,1 triliun untuk pendidikan atau sekitar 28 persen dari total APBD yang artinya mendapat porsi terbesar. Namun, karena belum jadi wajib belajar, dari Rp12,1 triliun itu hanya sekitar 3 persen diberikan buat PAUD.
Untuk itu, lanjut Fahira, sudah selayaknya Pemerintah DKI Jakarta mulai merancang agar anggaran pendidikan yang besar ini bisa dialokasikan menggratiskan PAUD untuk seluruh anak Jakarta. Apalagi penyerapan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada 2014 ini termasuk rendah.
“Memang ini bukan pekerjaan mudah, makanya dari sekarang mulai disusun road map, rencana aksi, jika perlu susun naskah akademik agar PAUD menjadi program wajib belajar dan gratis di Jakarta. Karena ini bukan soal PAUD jadi gratis saja, tetapi juga bicara peningkatan kapasitas guru dan fasilitas PAUD. Saya yakin Pak Ahok punya komitmen tinggi untuk pendidikan anak Jakarta,” ujar Fahira.
Di Jakarta, kata Fahira, saat ini ada sekitar 1.250-an PAUD, dengan jumlah peserta didik sekitar 68 ribu anak yang diajar 6200-an tenaga pengajar. Hampir semua PAUD ini juga inisiatif masyarakat sehingga mulai dari visi misi hingga kurikulumnya dibuat sesuai keinginan para penyelenggara PAUD. Sementara, tenaga pengajarnya kebanyakan adalah relawan.
Persoalan mendasar lain terkait PAUD, tambah Fahira, kebanyakan gedung-gedung PAUD di Jakarta masih sangat sederhana atau seadanya. Tenaga pengajarnya, hampir 80 persen juga belum sarjana, ditambah gajinya yang sangat minim.
“(Honor guru PAUD) Tidak layak disebut gaji. Fasilitas sangat kurang, alokasi negara untuk PAUD juga seadanya,” ungkap Fahira Idris yang juga Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri.
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Mimpi 287 Juta Rakyat Indonesia 'Dikubur' Kluivert, Istana Minta PSSI Gercep Cari Penggatinya
-
Dapat Lampu Hijau dari KPK, Pramono 'Gatel' Mau Bereskan Tiang Monorel Mangkrak di Kuningan
-
Pentolan Ormas Petir Jekson Dicokok usai Peras Perusahaan Miliaran Rupiah, Begini Modusnya!
-
Prabowo Perintahkan Menteri Dikti: Riset Swasembada Pangan dan Siapkan 2000 Talenta Unggul!
-
Termasuk Manajer Delta Spa! Polisi Periksa 3 Saksi Penting di Kasus Kematian Terapis 14 Tahun
-
Prabowo Panggil Menkeu Purbaya, Bahas Aturan Devisa Hasil Ekspor dan Targetkan Peningkatan Pajak
-
Syahganda dan Abraham Samad 'Kritik' Gibran: Anak Haram Konstitusi hingga Potensi 'Presiden Dadakan'
-
DPR Desak Audit Izin Siar Trans7 Usai Adanya Tayangan Diduga Melecehkan Kiai dan Pesantren
-
Ngeri! Begini Peran Tersangka Wanita Komplotan Penyekap Pasutri Korban Modus COD di Tangsel
-
Atas Arahan Chairul Tanjung, Program Xpose Uncencored di Trans7 Akhirnya Dihentikan