Polisi Afghanistan menembak jatuh seekor burung besar yang diperlengkapi Taliban dengan kantung bom, alat pelacak GPS, dan alat pemicu.
Petugas melihat burung mencurigakan tersebut di Provinsi Faryab yang terletak di bagian utara Afghanistan, tak jauh dari perbatasan negeri tersebut dengan Turkmenistan. Menurut keterangan polisi, sejumlah kabel menyembul dari balik bulu-bulu burung tersebut. Sebuah detonator dan semacam rompi bom bunuh diri terpasang di tubuhnya.
Kecurigaan polisi kian bertambah karena spesies burung semacam itu tidak hidup di kawasan tersebut. Kepada NBC News, Mayor Jenderal Abdul Nabi dari kepolisian Afghanistan mengatakan, burung tersebut meledak ketika ditembak dan serpihan-serpihan logam terlontar dari ledakan itu.
"Kami mengumpulkan serpihan-serpihan yang ada, namun menemukan benda seperti GPS dan sebuah kamera kecil," kata Ilham.
Bersamaan dengan ditemukannya burung tersebut, kepolisian Afghanistan sedang dirundung masalah keterbatasan persenjataan. Kepala polisi di Provinsi Helmand Ahmadullah Anwari misalnya. Anwari mengeluhkan kurangnya senjata dan perlengkapan bagi pasukannya.
Anwari mengatakan, di saat para anggotanya harus menghadapi serangan dari para pemberontak Taliban, dirinya hanya bisa memasok masing-masing kantor kepolisian di seluruh provinsi wilayah kerjanya dengan tiga granat saja.
"Terkadang ada 200 serangan Taliban ke pos-pos kami dan jika tidak ada bantuan pasukan, kami kalah," kata Anwari.
"Sangat memalukan bagi kami untuk mengatakan bahwa tidak ada cukup senjata dan peralatan. Namun ini adalah kenyataan pahit," sambung Anwari.
Terbatasnya pasokan senjata dan juga pengalaman kepolisian Afghanistan memunculkan kekhawatiran baru bagi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik (NATO). Pasalnya, di akhir tahun 2014, seluruh pasukan internasional dipulangkan setelah 13 tahun berada di negeri tersebut. (Dailymail)
Tag
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan