Suara.com - Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami kematian tiga sopir Metro Mini setelah menenggak minuman keras oplosan di kawasan Jakarta Timur.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengungkapkan, ketiganya tewas setelah menenggak miras oplosan yang dibeli di sebuah kios jamu di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Mereka minumnya di kolong Jembatan Gantung, Pasar Minggu," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Jumat (05/12/2014).
Rikwanto menerangkan, awalnya polisi tidak mengendus adanya korban tewas akibat miras oplosan tersebut, pasalnya polisi hanya mendapatkan laporan perusakan kios jamu pada hari Rabu malam (3/12/2014).
"Kemudian salah satu penyidik bertanya dengan ketua RW (Rukun Warga) perihal tersebut," imbuhnya.
Dari keterangan RW dan beberapa warga, terungkaplah kematian tiga supir tersebut. Kemudian polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Dari TKP polisi menemukan dan menyita beberapa jerigen berisi alkohol dan beberapa bahan oplosan," tuturnya.
Sementara itu, untuk pemilik kios berinisial AM melarikan diri pada saat kiosnya diamuk oleh warga.
"Kita juga sedang mencari penjual miras oplosan berinisial AM," paparnya.
Lebih lanjut Rikwanto menuturkan, polisi sudah menemui keluarga korban, para keluarga korban tidak mempermasalahkan perihal kematian tersebut.
"Mereka mengakunya korban sakit darah tinggi dan sakit di bagian perut," tandasnya.
Seperti diberitakan, tiga orang sopir bus Metro Mini Irwan (42) supir dan dua lainnya yakni Bambang (36) dan Madun (40) yang meruapakan sopir tembak, meregang nyawa setelah menenggak oplosan di kolong Jembatan Gantung, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2014).
Berita Terkait
-
Dipakai Campuran BBM, Ketahui Manfaat dan Dampak Etanol untuk Kendaraan
-
Emiten Minuman Beralkohol RI Rambah Pasar Jepang
-
Konsumsi Minuman Manis dan Alkohol Bisa Bikin Rambut Rontok, Ini Fakta Bahayanya!
-
Prabowo Ancam Sita Aset 'Pengusaha Kaya', Peringatan Bagi Wilmar Group?
-
Marak Dioplos, DPRD DKI Minta Warga Jakarta Tak Perlu Takut Beli Beras, Mengapa?
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti
-
Misteri dr. Benjamin Paulus di Istana, Calon Wamenkes Baru Pengganti Dante? Ini Jawabannya
-
Heboh Isu Nurul Sahara Bekas LC, Denny Sumargo Bongkar Fakta: Bukan, Demi Allah!