Suara.com - Maladewa, negara yang terkenal dengan pesona pantai dan alam bawah lautnya, sedang dalam status darurat karena krisis air bersih. Sebuah kebakaran telah menghanguskan satu-satunya pusat pengolahan air bersih di ibu kota negara kepulauan tersebut.
Mengatasi ancaman itu Maladewa sudah meminta bantuan kepada India, Sri Lanka, Amerika Serikat, dan Cina. Sekitar 100.000 orang di Male, ibu kota negara, hidup tanpa persediaan air minum, demikian kata Mohamed Shareef, salah satu menteri dalam pemerintahan Maladewa.
Industri pariwisata mewah adalah salah satu sumber pendapatan utama Maladewa. Menurut Bank Dunia, sekitar 30 persen dari produk domestik bruto negara itu datang dari sektor pariwisata.
India sudah mengirim lima pesawat berisi air dan dua kapal laut yang memuat sejumlah komponen untuk memperbaiki di pusat pengolahan air bersih yang terbakar, demikian dijelaskan juru bicara kemeterian luar negeri India, Syed Akbaruddin. Pesawat berisi air pertama sudah tiba Jumat petang (5/12/2014).
"Malam tadi menteri luar negeri Maladewa menghubungi kami dan mengatakan bahwa negaranya sedang dalam keadaan darurat," kata Akbaruddin.
"Dalam tujuh sampai delapan hari ke depan, mereka akan mengalami kesusahan air, jadi mereka meminta pertolongan," imbuh Akbaruddin.
Organisasi Bulan Sabit Merah Maladewa sudah mengerahkan 24 staf dan 60 sukarelawan untuk membagi-bagikan air bagi warga yang kesusahan.
Maladewa, yang wilayahnya terdiri dari 1.190 pulau karang di selatan India, dikunjungi oleh lebih dari 750.000 turis asing setiap tahun. Populasi negara itu sekitar 400.000 jiwa dan sebagian besar di antaranya adalah muslim. (Reuters)
Berita Terkait
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
DPRD DKI Usul Kembangkan Transportasi Laut, Impikan Kepulauan Seribu Jadi Maldives-nya Jakarta
-
Maladewa Ubah Model Pariwisata Jadi Integrated Development Berbasis Keberlanjutan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI
-
Liburan Akhir Tahun Anti Mainstream: Intip Pesona Maladewa yang Bikin Nagih
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal