Suara.com - Chisako Kakehi (68), sosok perempuan Jepang yang dijuluki "black widow" (janda hitam) sesuai jenis laba-laba pembunuh, lantaran diduga telah membunuh enam pasangan hidupnya, kini berhadapan dengan bukti baru. Pihak berwenang baru-baru ini dilaporkan menemukan jejak racun sianida di bagian bawah pot tanamannya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh media setempat, Kakehi yang tinggal di Kyoto, meraih uang sebesar US$10,55 juta dari asuransi dan pembayaran lainnya, "berkat" kematian sejumlah mantan suami dan eks-kekasihnya dalam rentang 10 tahun. Dia sendiri akhirnya ditangkap aparat pada bulan lalu, dengan dugaan telah meracuni (dengan sianida) pasangannya yang keempat, Isao (75 tahun), sekitar setahun lalu.
Belakangan, para penyidik kepolisian mengecek beberapa pot tamanam yang dibuang Kakehi ke lokasi daur ulang, selang enam bulan usai meninggalnya Isao. Polisi akhirnya menemukan sebuah kantung di bagian bawah sebuah pot. Hasil pengetesan laboratorium lantas memastikan adanya jejak sianida di pot-pot itu.
Seperti dikutip sejumlah media, Kakehi diketahui telah berhubungan dengan lebih dari 10 lelaki, usai kematian suami pertamanya pada 1994 lalu. Sebanyak enam orang di antaranya kemudian diketahui meninggal, hanya dalam rentang beberapa tahun menjalin hubungan. Salah satu pasangannya, lelaki berusia 71 tahun yang tengah bersepeda ketika tiba-tiba saja tumbang di tahun 2012 lalu, diketahui memiliki unsur sianida dalam darahnya.
Sebagian besar pasangan Kakehi diketahui adalah orang berusia lanjut atau dalam keadaan sakit. Media massa setempat meyakini perempuan itu sengaja menyasar lelaki tua kaya, dengan kemungkinan mengincar uang asuransinya, atau berharap diwarisi kekayaan sang lelaki. Namun begitu, Kakehi sendiri sejauh ini membantah telah membunuh.
"Saya tidak melakukan itu. Kenapa pula saya mau melakukan hal yang akan mengarah pada penangkapanku terkait kematian suamiku? Saya tidak sebodoh itu," bela Kakehi, seperti dikutip surat kabar Sankei.
Polisi juga disebut telah menggeledah rumah Kakehi di Kyoto, di mana mereka menemukan jejak sianida di keranjang sampahnya. Petugas juga menemukan peralatan khusus pemberian obat, beserta buku-buku medis, di apartemen Kakehi yang lain di selatan Kyoto. [News]
Berita Terkait
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
Aileen: Queen of the Serial Killers Baru Tayang di Netflix, Kisah Nyata PSK Jadi Pembunuh Berantai
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional