- Penemuan oleh SPPG Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi sorotan tajam terkait lemahnya pengawasan impor pangan di Indonesia.
- Seluruh buah impor yang masuk ke Indonesia seharusnya tidak bisa beredar tanpa Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan SPI Kementan.
- Rajiv mempertanyakan bagaimana produk yang terkontaminasi sianida bisa lolos dari pengawasan.
Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv dari Fraksi Partai Nasdem, menyuarakan keprihatinannya atas penemuan anggur hijau yang diduga mengandung sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter, yang rencananya akan digunakan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Penemuan oleh Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi sorotan tajam terkait lemahnya pengawasan impor pangan di Indonesia.
Rajiv menegaskan bahwa seluruh buah impor yang masuk ke Indonesia seharusnya tidak bisa beredar tanpa Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kementerian Pertanian.
"Ini alarm keras bagi pemerintah agar tidak abai terhadap rantai pengawasan impor pangan," ujar Rajiv kepada wartawan, dikutip Junat (7/11/2025).
Komisi IV DPR berencana meminta data lengkap kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengenai proses penerbitan RIPH hingga pengawasan di Karantina Pertanian.
Rajiv mempertanyakan bagaimana produk yang terkontaminasi sianida bisa lolos dari pengawasan.
"Produk buah yang terkandung sianida ini sangat berbahaya karena bukan hanya terkait pelanggaran standar mutu saja, tapi sudah masuk ranah ancaman langsung terhadap keamanan dan keselamatan konsumen," kata dia.
Ia menyoroti potensi bahaya besar bagi anak-anak dan penerima manfaat program MBG jika anggur beracun ini sampai terdistribusikan.
Rajiv mengapresiasi kerja teliti dan profesional SPPG Polres Sukoharjo yang berhasil mendeteksi dini anggur terkontaminasi tersebut, menunjukkan fungsi pengawasan di lapangan masih efektif sebagai benteng terakhir.
Baca Juga: 20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
Kasus ini, menurut Rajiv, harus diusut tuntas mulai dari distributor hingga importirnya.
Ia juga mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi total, memperbaiki sistem pengawasan impor, memperkuat kapasitas karantina, serta meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum.
"Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Karena kalau pengawasan lemah, konsekuensinya bisa fatal," pungkasnya.
Untuk diketahui, Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo berhasil menggagalkan peredaran buah anggur hijau mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Temuan ini terungkap setelah dilakukan uji keamanan pangan (food safety) oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (BidDokkes) Polres Sukoharjo di lokasi SPPG Polres Sukoharjo, Jl Sadewa, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Hal ini berawal ketika SPPG Polres Sukoharjo menerima sejumlah permintaan dari anak-anak penerima manfaat program MBG yang menginginkan variasi menu buah-buahan, seperti stroberi dan anggur.
Berita Terkait
-
Bukan dari Prabowo, Perempuan Ini Bagikan Momen Dapat 'MBG' dari BLACKPINK
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
Kades 'Geruduk' DPR, Minta Dilibatkan Ikut Kelola MBG ke Dasco
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Gejala Mual hingga Pusing, Program MBG di SDN Meruya Jakbar Disetop usai Siswa Keracunan Massal
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat