Suara.com - Serikat Pekerja (SP) Jakarta International School (JIS) meminta dukungan Dewan Pers terkait berbagai isu mengenai kasus dugaan kekerasan seksual di sekolah itu. Langkah ini dilakukan agar fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi dalam kasus ini terungkap, sehingga kebenaran dan keadilan dapat ditegakkan.
"Sebagai lembaga independen kami berharap media massa, melalui Dewan Pers dapat mengungkap kasus yang sesungguhnya terjadi. Sebagai lembaga pendidikan yang telah berusia lebih dari 60 tahun, kami ingin memastikan bahwa sistem pendidikan JIS adalah salah satu yang terbaik dan sangat aman bagi seluruh siswa," jelas Ketua Serikat Pekerja JIS Rully Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Selasa (9/12/2014).
Rully mengatakan, selama ini masih banyak pemberitaan-pemberitaan di media yang tidak berimbang dan cenderung menghakimi JIS serta para terdakwa. Sementara kasus ini masih berjalan di pengadilan dan majelis hakim belum mengambil keputusan.
Menurut Rully media memiliki peran yang sangat strategis untuk membentuk opini di masyarakat. Melalui peran Dewan Pers yang independen diharapkan media dapat mengungkap kebenaran dan keadilan dalam kasus ini. Pasalnya kasus ini memiliki dampak yang sangat besar. Tidak hanya kepada anak-anak yang saat ini sedang sekolah di JIS tapi juga keluarga para terdakwa.
Yaya, istri Syahrial, salah satu petugas kebersihan yang saat ini menjadi terdakwa, menceritakan di hadapan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan mengenai nasib suaminya yang mengalami penyiksaan ketika dalam proses penyidikan polisi.Menurut dia, ketika menjenguk suami di Polda Metro Jaya di bulan April lalu, Yaya mendapati wajah Syahrial lebam dan berbentuk kotak, bengkak akibat dipukuli.
Ia hampir tidak mengenalinya. Syahrial menceritakan bahwa ia disiksa selama berjam-jam; disundut rokok, disuruh memakan rokok yang masih menyala, matanya ditutup lakban dan dipukuli untuk dipaksa mengaku perbuatan yang ia tidak lakukan."Saya kaget, panik, sekaligus hancur mengetahui hal ini, karena tuduhan yang dilemparkan suami saya sangat keji. Suami saya adalah orang normal dan kami memiliki anak dari perkawinan kami. Sangat tidak mungkin tuduhan tersebut dilakukan oleh suami saya,”tandasnya.
Yaya berharap media dan pers bisa dan berani mengungkap kebenaran dalam kasus ini. Ia tak ingin suami dan keluarganya menjadi korban dari perbuatan yang tidak pernah mereka lakukan.
Rully menambahkan sejak kasus ini bergulir pada bulan Maret, posisi JIS, para pekerja kebersihan telah ditempatkan di posisi seolah-olah pasti bersalah. Padahal belakangan setelah melewati 19 kali sidang untuk para petugas kebersihan, bukti-bukti adanya dugaan kekerasan asusila itu menjadi semakin mustahil.
Sesuai fakta dan kesaksian di persidangan, 4 lembaga medis ternama yaitu SOS Medika, RSCM, RSPI dan RS Bhayangkara Polri menyatakan bahwa kondisi anus korban MAK normal. Bekas siswa TK JIS tersebut juga dipastikan tidak menderita penyakit menular seksual. Padahal si anak disebutkan mengalami 13 kali sodomi oleh 4 pekerja kebersihan yang diindikasikan menderita herpes simplex (HSV2).
Tag
Berita Terkait
-
Masalah Rumput JIS Tak Kunjung Usai, Erick Thohir: Itu Aset Pemda DKI
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
JIS Lagi Jelek Takut Viral, Alasan Persija Pilih Tampil di Solo Saat Laga Kandang
-
Gawat! Status Musafir Persija Jakarta Terancam Diperpanjang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar