Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menilai, saat ini, pola kegiatan ekstra kurikuler di sekolah sudah ketinggalan zaman. Indikatornya ialah banyak siswa yang tak tertarik lagi mengikutinya dan cenderung cari-cari lain.
"Ekskul yang ada ini sudah jadul, sekarang banyak anak-anak yang sudah kurang tertarik dengan ekskul yang ada. Maka kita harus buat ekskul yang menarik, variatif, jadi energi lebih anak-anak tersalurkan," kata mantan Rekor Universitas Paramadina itu di acara aksi damai 'Memutus Mata Rantai Darurat Kekerasan terhadap Anak' di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Pernyataan Anies sekaligus untuk menjawab masih maraknya aksi tawuran di sekolah. Anies mengatakan karena ekskul sudah ketinggalan zaman, sebagian siswa mudah terpengaruh kegiatan lain, misalnya tawuran.
Selain perlu membuat eskul lebih menarik, kata Anies, badan konseling sekolah juga perlu ditingkatkan lagi, misalnya harus lebih responsif.
"BK (bimbingan dan konseling) harus diperkuat dan responsif, dan jangan di sekolah, dan guru mendiamkan tawuran dan membiarkan bibit tawuran hidup di sekolahnya, jadikan sekolah tempat subur perdamaian," ujarnya.
Setelah kedua hal tersebut diperbaiki, Anies berharap jumlah kasus tawuran menurun. "Kita lihat tiga bulan terakhir ini. Insya Allah kita akan melakukan tindakan penurunan," katanya.
Anies juga memerintahkan agar pengelola sekolah, guru, dan orang tua mengajarkan disiplin kepada siswa. Disiplin, kata Anies, berbeda dengan kekerasan.
"Kita komit, kekerasan pada anak harus dihentikan. Kita mengajarkan para pendidik, orang tua, guru, mendidik tidak perlu gunakan kekerasan. Mendisiplinkan itu berbeda dengan melakukan kekerasan," ujar Anies .
Dunia pendidikan, katanya, harus menjadi tempat belajar produktif, bukan malah belajar kekerasan.
"Sekolah harus berubah, pendidikan harus berubah. Stop kekerasan bukan sekadar lisan tapi bentuk action-nya harus jelas," kata Anies.
Kekerasan di sekolah, kata Anies, bisa saja terjadi karena banyak civitas sekolah yang hanya berdiam diri menghadapi kekerasan itu sendiri. Karenanya, dia mengajak seluruh pihak supaya bekerja sama mencegah kekerasan.
"Kita berharap semua pihak bila ada kekerasan jangan diam, masalah terbesar adalah bukan banyak orang jahat, tapi banyak orang baik yang diam," katanya.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka