Suara.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang juga menjadi kandidat terkuat dalam seleksi Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengatakan semua pemerintah daerah yang berada di 33 Propinsi di Indonesia tidak terbuka dalam sektor Energi, Pajak, dan infrastuktur.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dosen Universitas Islam Indonesia ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan KPK dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
"KPK dengan BPKP sudah melakukan satu penelitian di 33 provinsi, ternyata di pemerintahan daerah ada persoalan intransparansi di sektor energi, pangan, pajak dan infrastruktur, semuanya banyak masalah, itu real, faktual," kata Busyro di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2014).
Dia menjelaskan, dengan adanya hasil seperti maka memang selama ini dalam menetapkan Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat. Karena itu dia mengatakan hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh KPK.
"Nah inilah kemudian kami analisis, dari situ pertama ternyata proses perencanaan itu tidak berbasis pada riset tentang jenis masalah rakyat," jelasnya.
"Yang kedua, kampus-kampus termasuk rumah agama di daerah itu tidak diperkenankan dan memerankan diri secara sistemik dalam proses penyusunan tadi, maka APBD dan kebijakan daerah banyak dititipkan ke kepala daerah bersama DPR setempat, rakyat betul-betul tertinggal, maka wajar kemudian lalu terjadi korupsi yang masif di daerah," tambahnya.
Berita Terkait
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!