Suara.com - Pasukan polisi kontrateroris Inggris memberhentikan sebuah pesawat yang akan tinggal landas di Bandara Internasional Heathrow, London untuk mencegah seorang gadis 15 tahun pergi ke Suriah dan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, demikian dilaporkan surat kabar Evening Standard, Rabu (17/12/2014).
Gadis remaja asal London bagian timur itu diketahui sudah menabung dan membeli tiket tujuan Istanbul, Turki tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Ia berhasil dikeluarkan dari pesawat dan kembali berkumpul bersama orang tuanya. Tetapi ada seorang gadis lain, yang juga berusia 15 tahun dan menumpang pesawat yang sama, tak berhasil dicegah oleh polisi.
Ketika dikonfirmasi tentang laporan itu, kepolisian Inggris mengatakan bahwa memang mereka pernah menerima laporan tentang seorang gadis yang hilang dari rumahnya pada 6 Desember lalu.
"Petugas berhasil melacak keberadaannya dan dia kini sudah kembali ke rumahnya dengan aman," ujar juru bicara kepolisian Inggris.
Juru bicara British Airways juga mengakui bahwa salah satu penerbangannya ke Instanbul dipaksa untuk menunda penerbangan pada 6 Desember.
"Ada satu penerbangan yang harus ditunda karena dua penumpang diciduk dari pesawat," kata dia.
Pemerintah Inggris mengatakan ada lebih dari 500 warganya yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS dan menurut kepolisian, kini ada sekitar 250 orang yang sudah kembali pulang. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram