Suara.com - Rabu (17/12/2014) akan menjadi hari bersejarah kelam bagi Pakistan, juga dunia. Sejarah akan mencatat, bahkan tidak bakal melupakan kalau di hari itu, Taliban dengan keji dan membabi buta membantai ratusan murid dan guru tak berdosa di dalam sekolah Peshawar.
Kecaman pun deras mengalir kepada Taliban. Tak cuma pemimpin negara, Taliban Afghanistan juga mengutuk tindakan 'saudaranya' atas pembantaian terhadap anak-anak.
"Itu bukan Islam," kata Taliban Afghanistan, seperti dikutip dari laman Mirror.
Beberapa saat setelah membantai, Taliban Pakistan pun membuat sebuah pernyataan. Dalam keterangan tersebut, pembantain di sekolah Peshawar dilakukan sebagai balas dendam. Juga karena banyak orangtua murid di sekolah tersebut yang berprofesi sebagai tentara Pakistan.
Taliban juga mengaku membunuh kepala sekolah, Tahira Kazi, lantaran perempuan paruh baya itu memiliki suami seorang kolonel purnawirawan.
Yang jelas, pascapembantaian tersebut, situasi di Pakistan kembali mencekam. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif langsung mengerahkan pasukannya guna melakukan serangan balasan.
Menggunakan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat, militer Pakistan langsung memborbardir kawasan Taliban dan menewaskan 11 pejuang kelompok radikal tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum