Suara.com - Panitia Seleksi (Pansel) Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (18/12/2014), resmi memberikan 15 nama calon hakim yang telah dinyatakan lolos administrasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan mereka hari ini juga bertujuan untuk meminta konfirmasi dari pihak KPK berkaitan dengan nama-nama yang sudah lolos tahap awal tersebut.
"Datang ke sini untuk meminta konfirmasi nama-nama calon hakim MK yang diusulkan Presiden. Yang memenuhi syarat ada 15 nama," ungkap Ketua Pansel Hakim MK, Saldi Isra, di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (18/12).
Saldi mengatakan, 15 nama calon tersebut diberikan ke KPK, agar terlebih dahulu dilacak track record-nya sebelum diserahkan ke Presiden. Selain ke KPK, Pansel juga disebut akan menyetorkan nama-nama calon hakim tersebut ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Kami juga akan menyurati instansi di tempat mereka bekerja, sekadar mengecek bagaimana orang ini bekerja selama di instansi bersangkutan," tambah Saldi.
Lebih jauh, pakar Hukum Tata negara ini mengatakan bahwa rencananya selesai menyerahkan laporan ke KPK, tim Pansel juga langsung akan menuju ke PPATK untuk menyerahkan nama-nama calon hakim.
"Ini langsung mau ke sana," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, tim Pansel telah mengantongi 18 nama calon hakim MK. Namun dua orang kemudian mengundurkan diri, dan satu orang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan.
Berikut 15 nama calon hakim MK yang dinyatakan lolos seleksi administrasi:
1. Lazarus Tri Setyawanta Rabala, dosen FH Universitas Diponegoro
2. Fontian Munzil, hakim ad hoc tingkat banding Tipikor Jawa Barat dan dosen Universitas Islam Nusantara Bandung
3. Sugianto, dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon
4. Dhanang Widjiawan, Manajer Regulasi PT Pos Indonesia Kantor Pusat Bandung dan dosen Poltek Pos Bandung
5. Krisnadi Nasution, dosen Fakultas Hukum 17 Agustus Surabaya
6. I Dewa Gede Palguna, dosen Hukum Tata Negara Universitas Udayana (direkomendasikan Pusat Kajian Konstitusi dan Demokrasi Universitas Diponegoro, dosen Fakultas Hukum Untag Semarang, Keluarga Besar Debat Hukum dan Konstitusi Mahasiswa Indonesia)
7. Imam Anshori Saleh, Komisioner Komisi Yudisial
8. Hotman Sitorus, PNS Kementerian Hukum dan HAM
9. Yuliandri, guru besar Fakultas Hukum Universitas Andalas
10. Hamdan Zoelva (direkomendasikan oleh Setara Institute, Direktur Eksekutif Imparsial, HRWG dan Presidium Constitutional Democracy Forum)
11. Aidul Fitriaciada Azhari, dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta
12. Franz Astani, notaris
13. Erwin Owan Hermansyah, dosen Fakultas Hukum Bhayangkara Jakarta Raya
14. Muhammad Muslih, dosen Fakultas Hukum Universitas Batanghari, Jambi
15. Indra Perwira, dosen Fakultas Universitas Padjajaran (direkomendasikan oleh Bagian Hukum Tata Negara FH Universitas Padjajaran)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!