Suara.com - Kelompok Islam negeri jiran, Ikatan Muslimin Malaysia (Isma) baru-baru ini menyatakan bahwa Malaysia akan bertahan sebagai negara berpendapatan tinggi jika kaum lelaki tetap menjadi tulang punggung keluarga, sementara kaum perempuannya fokus membesarkan anak.
Isma mengatakan, ketika kaum lelaki membanting tulang mencari nafkah bagi keluarga, perempuan seharusnya tidak ikut-ikutan bekerja, melainkan berkontribusi melalui "cara yang pantas bagi mereka". Namun, tidak disebutkan secara rinci cara-cara tersebut.
"Sebuah negara dengan pendapatan nasional yang tinggi tidak boleh menjadikan perempuan sebagai penyumbang (tenaga) utama, melainkan lelaki yang harus memimpin angkatan kerja dan mengambil bagian terbesar dalam membentuk negara ini," kata kepala biro keluarga dan masyarakat Isma, Dr. Nur Farrah Nadia Najib.
Mengutip sebuah artikel di Wall Street Journal, Farrah mencontohkan Jepang sebagai salah satu negara yang sukses berkat rendahnya keikutsertaan perempuan dalam angkatan kerjanya, yakni hanya 40 persen dari keseluruhan tenaga kerja, serta hanya 1,2 persen yang duduk sebagai anggota direksi perusahaan-perusahaan besar. Namun, sepertinya, Jepang tidak ingin selamanya seperti itu. Hal itu terbukti lewat pernyataan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bulan September lalu yang justru mendorong agar lebih banyak perempuan terjun ke dunia kerja.
"Kita hanya perlu orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat. Kaum lelaki di negara-negara lain terlibat aktif di dunia kerja dan meraih kesuksesan," kata Farrah.
"Kaum perempuan kita harus dididik dengan beragam keterampilan untuk mewujudkan anak-anak perempuan dan lelaki yang sukses dan sehat, serta mampu berkontribusi pada komunitas masyarakat melalui cara-cara yang pantas untuk mereka," sambungnya.
Farrah juga mengatakan bahwa, pernikahan di usia muda seharusnya dijadikan sebagai solusi masalah sosial seperti seks dan kehamilan di luar nikah.
"Jika muda-mudi ini menikah lebih awal karena masalah-masalah yang saya sebutkan di atas, maka itu berarti, menikah muda tidak jadi masalah, itu adalah sebuah solusi," ujar Farrah.
"(Itu) adalah solusi yang tidak ideal tapi diperlukan untuk mengatasi rendahnya moralitas dan norma-norma sosial. Cara yang lebih produktif adalah dengan mempelajari mengapa masyarakat yang lebih muda rentan terhadap masalah ini, sekaligus memberikan bantuan untuk meraih masa depan yang lebih baik," katanya lagi.
Hari Selasa, 16 Desember 2014, perwakilan United Nations Population Fund (UNFPA), Michelle Gyles-McDonnough membeberkan temuan mengejutkan soal membengkaknya jumlah muda-mudi Malaysia yang menikah di usia muda dan berkeluarga sebelum siap secara fisik dan mental. Menurut Michelle, lebih dari 150.000 muda-mudi Malaysia menikah di bawah usia 19 tahun.
Berita Terkait
-
Suami Tuntut Chikita Meidy Kembalikan Mahar, Memangnya Boleh dalam Islam?
-
Jourdy Pranata Angkat Suara soal Pernikahan: Bukan Tuntutan, tapi Kesiapan?
-
Minat Menikah pada Anak Muda Menurun, Enzy Storia: Nggak Usah Buru-Buru
-
Momen Pulang ke Rumah Disorot, Sabrina Chairunnisa Ungkap Alasan Tak Cium Tangan Deddy Corbuzier
-
Gak Perlu Panik! Ini Cara Mudah Nabung Buat Pernikahan Meski Gaji Pas-pasan
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Cak Imin: Semua Pembangunan Pesantren Tanpa Izin Harus Dihentikan Sementara
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
Roy Suryo Soal Relawan Jokowi Mau Demo Pakai Celana Dalam: ODGJ, Jogetin Aja!
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Duel Maut Petani Sukabumi vs King Kobra 4 Meter: Sama-sama Tewas, Ular Tertancap Tongkat
-
Bela Palestina, Orasi Felix Siauw di Kedubes AS: Amerika Penyokong Israel untuk Bunuh Anak-anak!
-
Misteri Bola Api di Langit Cirebon Terkuak, Polisi: Bukan Meteor, Tapi Lahan Tebu Dibakar
-
Jalan Depan Kedubes Amerika Ditutup Imbas Aksi Demo, Ini Rute Alternatifnya
-
Menteri PU Soal Tradisi Santri Ngecor di Pesantren: Enggak Boleh Ngomong Begitu
-
Operasi Evakuasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup Basarnas