Suara.com - Rencana penundaan Pelaksanaan Pilkada Serentak pada 2015 ke 2016 bukan sekadar alasan keserentakan waktu pelaksanaan, tetapi mengarahkan rakyat pada sesuatu yang fundamental, yakni pengetahuan dan pembelajaran konstituen akan pentingnya pelaksanaan Pilkada serentak.
Analis Data dan Informasi Perhimpunan Indonesia Muda Melkior Wara Mas dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/12/2014), mengatakan bahwa pada prinsipnya penting menjaga nilai-nilai institusional dan kepercayaan di tengah perubahan sosial kemasyarakatan yang terus berkembang dan menggerakkan konstituen untuk memiliki pengetahuan Pilkada itu sendiri.
Tugas utama Penyelenggara Pemilu ataupun Pilkada, menurut dia, memberdayakan konstituen dengan sosialisasi Undang-Undang (UU) Pilkada Serentak kepada seluruh lapisan masyarakat. Sehingga memberikan pemahaman, pengetahuan, dan partisipasi pada publik, agar mengurangi ataupun mencegah risiko seperti terjadinya konflik sosial dan mencegah politik uang.
Selain itu, menurut dia, perlu ada langkah menetapkan batasan untuk kolaborasi, otonomi, dan membagikan pengetahuan serta ide-ide, juga memberi arti pada peristiwa-peristiwa yang dapat terlihat berantakan dan kacau. Dan juga menjabarkan perubahan monumental dalam menginspirasikan perilaku sukarela-tingkat upaya, inovasi, dan kerja melayani masyarakat.
Tertundanya pelaksanaan Pilkada, ia mengatakan harus memberi inisiatif yang mendatangkan keuntungan nyata bagi seluruh pihak yang terlibat terutama rakyat.
"Karenanya Penyelenggara Pemilu harus memprediksikan dengan spesifik, memahami kekuatan partisipasi masyarakat dalam pesta rakyat termasuk Pilkada," ujar dia.
Salah satu yang menjadi catatan penyelenggara pemilu adalah perubahan demografi. Dalam semua probabilitas, faktor tunggal yang dominan di semua negara maju dan berkembang adalah perubahan populasi.
Dengan pertumbuhan demografi akan bertambah jumlah konstituen pemilu terutama pemilih pemula, sehingga butuh kerja yang meningkatkan partisipasi aktif masyarakat. Bentuk partisipasi harus yang mengedepankan prinsip universal yang tidak ada pengecualiannya yaitu kebebasan memilih, ujar Melkior. (Antara)
Berita Terkait
-
Agar Masyarakat Lebih Peduli, Doli Golkar Kini Usul Pilpres-Pileg Juga Dipisah
-
MK Diskualifikasi Paslon pada Pilbup Mahakam Ulu karena Buat Kontrak Politik dengan Ketua RT
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Serentak, Tjhai Chui Mie: Sangat Membanggakan Bagi Kami Semua
-
Kemendagri Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Terpilih Lagi Besok di Monas, Persiapan Rinci Gladi Bersih Pelantikan
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia
-
Sampah Jadi Listrik Dinilai Menjanjikan, Akademisi IPB Tekankan Peran Pemilahan di Masyarakat
-
Wapres Gibran ke Jawa Tengah, Hadiri Perayaan Natal dan Pantau Arus Mudik Akhir Tahun
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra