Suara.com - Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai lemah dalam posisi politik. Bukan tidak mungkin, pemerintahan Jokowi-JK ini diobok-obok oleh partai politik di parlemen.
Hal itu dikatakan CEO Cyrus Network Hasan Nasbi dalam diskusi di kawasan Jalan Senopati, Jakarta, Minggu (21/12/2014).
"Posisi (Jokowi-JK) rentan diobok-obok oleh parlemen bahkan pendukungnya sendiri tahun depan (2015). Bulan madu nggak sampai dua tahun, karena tahun berikutnya sudah memikirkan pemilu selanjutnya," kata Hasan.
Sebab, Hasan menyebut, baik Jokowi ataupun JK, tidak memiliki posisi tawar di parlemen karena keduanya bukan tokoh politik.
"Bukan hanya soal keseimbangan, di negara manapun, pemerintahan kalau tidak dapat support mayoritas di parlemen, dia akan jadi pemerintahan yang terisolasi, punya rencana sendiri saja," ujarnya.
Di PDI Perjuangan, kata Hasan, kontrol masih dipegang kuat oleh Megawati Soekarnoputri. Tapi, kata Hasan, Megawati belum tentu akan tetap mau mau mengayomi kepentingan Jokowi terus.
Sementara JK, menurut Hasan, sudah tidak punya pengaruh kuat lagi di tubuh Golkar. Malah kata Hasan, posisi Misbakhun yang menduduki posisi wasekjen Golkar saat ini lebih kuat dibanding JK.
"Makanya dua orang ini, minimal salah satunya harus punya posisi kuat di parpol. Publik bisa jengkel kalau tidak ada agenda pembangunan karena memang Jokowi-JK tidak kuat di parlemen," kata Hasan.
Karena itu, Hasan menyarankan, supaya Jokowi atu JK bisa mengendalikan partai politik, baik PDI Perjuangan ataupun Golkar.
Berita Terkait
- 
            
              Rumah Pensiun Jokowi Rp120 Miliar Bakal Jadi Markas Termul? Roy Suryo Sindir Keras
- 
            
              Sumber dan Harta Kekayaan Bobby Nasution, Pantas Royal Kirim Gift Rp 11 Juta di Acara Dangdut
- 
            
              Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
- 
            
              Bobby Nasution Kirim Virtual Gift 'DBoss' untuk Peserta D'Academy 7, Harganya Fantastis!
- 
            
              Jokowi Sebut Utang Whoosh sebagai Investasi Sosial, DPR Tuntut Akuntabilitas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Marak Narkoba Jenis Baru, Prabowo Disebut Bakal Perkuat Regulasi
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah