Suara.com - Ketua Umum GP Anshor, Nusron Wahid tak mempedulikan tantangan anggota Daulah Islam (ISIS) Abu Jandal Al Indonesi kepada Banser, yang notabene merupakan sayap ormas GP Anshor. Dia malah balik menantang ISIS datang ke Indonesia.
"Ya cuekin saja. Silakan saja ke Indonesia, usung gagasan khilafah, niscaya kita tidak akan tinggal diam," kata Nusron dihubungi Suara.com, Jakarta, Jumat (26/12/2014).
"Kalau datang ke Indonesia, kita siap menghadapi. Kalau ke Syria buat apa?" tambahnya.
Menurut Nusron, ideologi ISIS terkait khilafah islamiyah tidak tidak boleh berkembang, apalagi diwujudkan.
"Kalau mau mengusung Khilafah di Indonesia ya kita hadapi. Gagasan Khilafah Islamiyah tidak boleh dikembangkan di Indonesia dan di dunia," kata dia.
Banser, kata dia, tak akan dikirim menanggapi tantangan tersebut. Menurutnya, lebih baik Banser dikirim ke daerah bencana untuk memberikan bantuan.
"Kita tidak akan kirim relawan ke Syria. Mending kirim ke daerah bencana. Banyak pahala dan manfaatnya," ucapnya.
Pernyataan tantangan itu, tambahnya lagi, membuktikan Indonesia akan dijadikan daerah tujuan khilafah. Karenanya, dia berharap bangsa Indonesia lebih waspada.
"Kita jangan sampai kecolongan. Meski kita tidak boleh berlebihan," tegasnya.
Bagi Anshor dan NU, NKRI dan Islam Rahmatan Lil Alamin adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun, Nusron menegaskan, bila ada yang mengganggu NKRI, Banser siap menyatakan perang.
"Kalau berani mengganggu (Banser siap perang). Tapi ingat ya kemanusiaan itu segala-galanya," katanya.
Nusron menyarankan, pemerintah makin gencar melakukan edukasi dan penyadaran ke basis-basis masyarakat bahwa NKRI itu yang paling relevan dan bukan khilafah seperti yang diinginkan ISIS.
"Khilafah itu hanya utopia yang tidak ada jaminan dan ujung kemanfaatannya," tutur Nusron.
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram