Suara.com - Pencarian pesawat AirAsia QZ 8501, Minggu (28/12/2014) sore untuk sementara dihentikan karena cuaca buruk dan situasi yang semakin gelap. Semua kapal yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dilaporkan telah kembali ke pangkalan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang memimpin langsung operasi pencarian mengatakan bahwa kemungkinan besar pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu mengalami kecelakaan. Dan dia berharap pesawat segera ditemukan.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda F.H.B Soelistyo, dalam kesempatan itu mengatakan untuk tahap pertama ditetapkan pencarian selama tujuh hari, yang bisa diperpanjang sesuai perkembangan di lapangan.
"Mudah-mudahan segera ditemukan," ujarnya, dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (28/12/2014) petang.
Pencarian akan dilanjutkan besok pagi dengan titik awal pencarian akan difokuskan di titik kordinat 03.22.46 Lintang Selatan dan 108.50.07 Bujur Timur atau sekitar 270 mil laut dari Pulau Bangka, tempat pesawat terakhir kali dideteksi oleh radar.
"Tidak menutup kemungkinan akan diperluas berdasarkan hasil evaluasi di lapangan," tambahnya.
Proses pencarian, selain akan melibatkan sejumlah pesawat milik TNI AU dan Basarnas juga akan diperkuat dengan tiga kapal milik Malaysia serta tiga pesawat dari Malaysia dan satu pesawat dari Singapura.
Lebih lanjut Soelistyo menjelaskan, proses pencarian terkendala tiga faktor. Selain cuaca buruk, pencarian juga terkendala oleh kemampuan alat yang dimiliki Basarnas. Selain itu ketidak pastian lokasi hilangnya pesawat juga menyulitkan pencarian.
"Alat deteksi kita speknya belum bisa mencapai 200 meter," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka