Suara.com - Bicara tentang pencapaian olahraga Indonesia, sebagian orang mungkin akan langsung menggeleng, karena sejauh ini belum banyak yang bisa dibicarakan. Namun demikian, dari tahun ke tahun sebenarnya selalu ada saja kiprah atlet atau olahragawan Indonesia yang minimal tergolong membanggakan.
Beberapa pebalap muda misalnya, masih berkiprah di jalurnya masing-masing di ajang dunia. Atlet-atlet lain dari cabang yang khas seperti panjat tebing, atau selancar, catur dan lain-lain, bahkan terkadang mencatatkan prestasi dunia tanpa banyak kabar berita.
Namun bicara soal ajang atau cabang olahraga yang menjadi pusat perhatian masyarakat, memang masih relatif bisa dihitung jari kejayaannya. Dalam hal ini, bulutangkis masih menjadi salah satu tulang punggung prestasi, kendati dianggap sudah tak sehebat dulu lagi.
Berikut lima di antara pencapaian penting olahraga Indonesia sepanjang tahun 2014 ini, sebagaimana catatan Suara.com:
-Gelar All England
All England sudah lama dikenal sebagai salah satu turnamen bulutangkis paling bergengsi di dunia. Makanya, mampu merebut dua gelar juara (ganda putra dan ganda campuran) di All England tahun ini yang digelar awal Maret, memang bisa disebut tergolong spesial.
Jika gelar juara Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merupakan hat-trick (beruntun) bagi mereka, maka spesialnya gelar ganda putra adalah karena terakhir kali Indonesia meraihnya adalah pada 2003 lalu. Makanya wajar, begitu mampu meraih gelar ini, kepercayaan diri Hendra/Ahsan pun kian tinggi.
[Baca: Target Ganda Usai All England]
-Medali emas Greysia/Nitya
Pencapaian ini tergolong spesial, lantaran Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari sebenarnya tidak ditargetkan untuk medali emas di ajang kali ini. Namun, meski banyak unggulan lebih tinggi di atasnya, Greysia/Nitya nyatanya mampu menjadi pemenang. Pencapaian mereka ini pun sekaligus bisa menutupi gagalnya Tontowi/Liliyana meraih emas.
[Baca: Kebanggaan Greysia/Nitya]
-Tuan rumah Asian Games
Di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korsel, ini Indonesia sebenarnya bisa dikatakan tidak meraih hasil maksimal yang membanggakan. Hanya mengumpulkan 4 medali emas (dua di antaranya dari bulutangkis), 5 perak dan 11 perunggu, Indonesia cuma menempati peringkat ke-17 di perolehan medali akhir. Justru di ajang Asian Paragames yang digelar setelahnya pada pertengahan Oktober, pencapaian Indonesia lebih baik di posisi ke-9 (dengan 9 medali emas, 11 perak dan 18 perunggu).
Penunjukan resmi Indonesia oleh Komite Olimpiade Asia ini sendiri mungkin tak bisa disebut benar-benar sebagai pencapaian, karena sebenarnya Indonesia hanya menggantikan Vietnam yang resmi mengundurkan diri pada April lalu. Walau begitu, setelah pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962 lalu, kembalinya ajang ini ke Jakarta (akan dibantu Bandung dan Palembang) pada 2018 disambut dengan antusias.
[Baca: Ahok Terima Bendera Asian Games]
-Menpora baru
Ini juga mungkin tidak bisa disebut sebagai sebuah pencapaian, namun setidaknya bisa dicatat sebagai salah satu momen penting. Bagaimanapun, bergantinya Menteri Olahraga dari Roy Suryo ke Imam Nachrowi pada Oktober lalu, bisa menjadi momentum baru bagi Kemenpora untuk lebih mendorong prestasi olahraga Indonesia. Memang belum ada gebrakan sejauh ini, namun minimal janji-janji Imam untuk menambah fasilitas, mendorong kesejahteraan atlet (termasuk dana pensiun), menyelesaikan masalah KONI-KOI, hingga membantu PSSI mengatasi mafia bola dan lain-lain, pantas ditunggu.
[Baca: Wawancara Menpora]
-Pencapaian POM ASEAN
Kota Palembang menjadi tuan rumah ajang Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) ASEAN pada Desember tahun ini. Bagi Palembang sendiri, ini semacam lanjutan pencapaian setelah mampu menggelar SEA Games pada 2011 lalu, juga Islamic Solidarity Games (menggantikan Riau) pada 2013. Berikutnya, Palembang juga akan menjadi salah satu co-host Asian Games 2018 di Jakarta mendatang. Sementara dari segi prestasi, selain mampu kembali menjadi juara umum dengan 64 medali emas, 77 perak dan 45 perunggu, beberapa atlet Indonesia juga tercatat memecahkan rekor di ajang ini.
[Baca: Pecahkan Rekor Renang]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
Terkini
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025