Suara.com - Pesawat Lion Air tujuan Surabaya-Kupang pada Sabtu sekitar pukul 22.50 Wita gagal mendarat di Bandara El Tari Kupang akibat hujan lebat dan awan gelap yang mengganggu pandangan pilot.
Untuk menghindari awan tebal kumulonimbus yang berada pada rute penerbangannya, pilot yang saat itu mengendalikan pesawat tersebut, langsung mengalihkan penerbangan ke bandara yang lebih aman," kata Gabriel Lusi Keraf, petugas di Badara El Tari Kupang yang dihubungi, Sabtu (10/1/2015) malam.
Ia mengatakan sesaat sebelum pesawat itu hendak mendarat telah diberi aba-aba dari Air Traffic Control (ATC) bahwa landasan aman untuk didarati, namun mungkin saja jarak pandangan pilot sulit menembus awan gelap, sehingga pilot langsung mengalihkan pendaratan pesawat.
"Memang hingga pesawat LionAir akan mendarat sedang terjadi hujan lebat dengan intensitas sedang atau mencapai 150 mm dan terjadinya awan kumulonimbus terbentuk karena adanya penguapan air laut yang hangat dengan cepat," katanya.
Awan ini katanya memang tebal, bisa mencapai ribuan kilometer sehingga pilot harus menghindari kondisi seperti itu untuk menghindari kecelakaan.
"Jika dipaksakan untuk mendarat kemungkinan pesawat mengalami turbulensi hebat sehingga pilot memutuskan menghindar dari awan kumulonimbus yang menjulang tinggi saat itu.
Sebelumnya pihak BMKG Kupang mengingatkan Operator penerbangan maupun pelayaran di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk selalu hati-hati atau waspada memperhatikan faktor cuaca dalam pelayaran maupun penerbangan demi keselamatan para penumpang.
Peringatan itu kemudian ditindaklanjuti pihak Dinas Pergubungan NTT kepada para operator pelayaran dan penerbangan untuk berwaspada.
"Kita sudah surati seluruh maskapai, ASDP, dan PT Flobamor selaku operator untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT Stefanus I. Ratoe Oedjoe di Kupang.
Menurut dia, Dinas Perhubungan tidak berwenang menghentikan penerbangan atau pun pelayaran karena itu sepenuhnya menjadi domain pihak operator. Pihak operator yang memutuskan apakah armada miliknya beroperasi atau tidak dalam cuaca yang seperti terjadi saat ini.
Dia mengatakan, prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG hanya bersifat imbaun kepada semua pihak agar memperhatikan faktor cuaca. Keputusan terakhir tetap pada operator.
"Dalam pelayaran Syahbandar hanya menerbitkan surat keterangan keberangkatan untuk satu kali keberangkatan. Jika berangkat lagi, pihak operator harus meminta lagi kepada Syahbandar," katanya.
Karena keputusan terakhir pada pihak operator, katanya, ada kapal yang tidak diberangkatkan seperti kapal feri milik ASDP. Sedangkan kapal besar seperti yang dioperasikan PT Pelni tetap beroperasi seperti biasa.
Stef mengaku, untuk cuaca saat ini, pihaknya sudah menerima surat dari ASDP dan PT Flobamor bahwa mereka menghentikan sementara pelayaran pada semua lintasan di seluruh NTT hingga cuaca normal kembali. Sedangkan penerbangan di NTT beroperasi seperti biasa.
Dia mengatakan, penutupan sementara pelayaran dari aspek pelayanan memang tidak baik, namun dari aspek keselamatan para penumpang adalah pertimbangan yang manusiawi.
Sesuai data prakiraan cuaca yang diterima dari BMKG Kelas 1 Kupang, ketinggian gelombang saat ini mencapai 3- 4 meter terutama di Selat Ombai dan di perairan Laut Sawu, yang sangat membahayakan pelayaran kapal feri.
Demikian pula analisis cuaca yang dilakukan oleh BMKG setempat mengingatakan pengelola maskapai dan oprator di Bandara selalu waspada menghindari awan tebal kumulonimbus yang berada pada rute penerbangannya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Tren Kenaikan Arus Lalu Lintas di Ruas Regional Nusantara, Tol Jogja-Solo Naik 37 Persen
-
Geger Teror Bom, Ini Daftar 10 SMA di Depok yang Disisir Tim Gegana
-
Kasus Suap Ijon Proyek: KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi, Angkut Land Cruiser
-
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK