- KPK mengusut kasus suap proyek Pemkab Bekasi yang bermula dari OTT 18 Desember 2025, menetapkan tiga tersangka.
- Pada Selasa (23/12/2025), KPK menggeledah rumah Bupati nonaktif ADK dan perusahaan milik ayahnya HMK.
- Hasil penggeledahan menyita mobil mewah Land Cruiser, dokumen, serta barang bukti elektronik untuk melengkapi penyidikan.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan suap ijon proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Babak baru penyidikan ditandai dengan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik di rumah pribadi Bupati Bekasi nonaktif, Ade Kuswara Kunang (ADK), pada Selasa (23/12/2025).
Dari aksi penggeledahan tersebut, tim penyidik tidak pulang dengan tangan kosong. Sebuah mobil mewah dan sejumlah dokumen yang diduga berkaitan dengan perkara berhasil diamankan. Mobil tersebut menambah daftar aset yang disita dalam kasus ini.
“Dalam penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan beberapa dokumen dan juga satu unit kendaraan roda empat bermerek Land Cruiser,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Tak berhenti di kediaman sang bupati, tim KPK juga bergerak menyasar lokasi lain yang terafiliasi. Pada hari yang sama, penyidik turut menggeledah sebuah perusahaan yang diketahui milik HM Kunang (HMK), yang tidak lain adalah ayah dari Ade Kuswara.
“Dalam penggeledahan tersebut, penyidik mengamankan sejumlah dokumen dan juga barang bukti elektronik,” kata Budi.
Seluruh barang bukti yang terkumpul dari dua lokasi strategis tersebut kini berada di tangan penyidik. Budi menjelaskan bahwa temuan-temuan ini, mulai dari dokumen, barang bukti elektronik, hingga mobil Land Cruiser, akan segera ditelaah dan dianalisis secara mendalam.
Tujuannya adalah untuk memperkuat konstruksi perkara dan melengkapi bukti-bukti yang diperlukan dalam penyidikan.
Pihak KPK juga memberi sinyal bahwa pergerakan mereka belum akan berhenti. Proses penggeledahan masih sangat mungkin berlanjut ke titik-titik lain yang dicurigai menyimpan jejak-jejak korupsi.
Baca Juga: ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
“Tentu penyidik juga masih akan melakukan penggeledahan ke titik-titik lainnya yang memang dibutuhkan untuk melengkapi bukti-bukti yang diperlukan dalam proses penyidikan perkara ini,” ujarnya.
Kasus ini sendiri bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar KPK pada 18 Desember 2025 lalu. Dalam operasi senyap yang menjadi OTT kesepuluh sepanjang tahun 2025 itu, KPK menangkap total sepuluh orang di wilayah Kabupaten Bekasi.
Setelah proses pemeriksaan intensif, pada 20 Desember 2025, KPK secara resmi mengumumkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka adalah Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang (ADK) dan ayahnya, HM Kunang (HMK), yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Sementara satu tersangka lainnya adalah pihak swasta bernama Sarjan (SRJ) yang diduga sebagai pemberi suap. Dalam rangkaian operasi tersebut, KPK turut menyita uang tunai ratusan juta rupiah.
Berita Terkait
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
-
Tak Hanya MUI, KH Maruf Amin Juga Mundur dari Ketua Dewan Syuro PKB, Ini Alasannya
-
Peringati Hari Ibu, 500 Perempuan di Jakarta Dapat Vaksin HPV Gratis
-
Maruf Amin Ajukan Pengunduran Diri dari Jabatannya di MUI, Ada Apa?
-
Terdampak Bencana, Sekitar 20 Ribu Calon Jemaah Haji Asal Sumatra Terancam Gagal Berangkat?
-
Dapat Ancaman Bom, 10 Sekolah di Depok Disisir Gegana dan Jibom
-
ICW-KontraS Laporkan Dugaan 43 Polisi Lakukan Pemerasan ke KPK
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Drama 2 Jam di Sawah Bekasi: Damkar Duel Sengit Lawan Buaya Lepas, Tali Sampai Putus
-
ICW Tuding KPK Lamban, 2 Laporan Korupsi Kakap Mengendap Tanpa Kabar