Suara.com - Ratusan ribu anggota polisi, hingga ini, masih menjaga ketat keamanan Kota Paris, Prancis, pasca-insiden penyerangan teroris ke Kantor Majalah Charlie Hebdo, pekan lalu. Sebanyak 500.000 polisi di antaranya menjaga ketat 700 sekolah Yahudi di Paris, ada pun 100.000 lainnya memantau ketat daerah rawan serangan teroris, seperti Sinagoge.
Demikian dikatakan Atase Politik KBRI Paris, Minister Conseiller, Arifi Saiman, kepada Antara London, Senin (12/1/2015) malam.
Meski begitu, kata Arifi, secara keseluruhan, kondisi Paris sudah aman dan terkendali pasca-serangan teroris. Bahkan, Paris sempat menggelar acara gerak jalan dari Place de la Republique menuju Place dela Nation, sepanjang tiga kilometer.
Acara yang digelar dalam rangka Marche Republicaine itu turut dihadiri sejumlah pemimpin dunia, di antaranya, Presiden Prancis Francoise Hollande, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, dan Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita.
Hadir pula mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Presiden Swiss Simonetta Sommaruga, serta Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Pihak Indonesia, dalam kegiatan itu, diwakili oleh Duta Besar RI untuk Prancis, Kepangeranan Andorra, Monako dan UNESCO, Dr Hotmangaradja Pandjaitan. Keikutsertaan Dubes RI merupakan bentuk kepedulian Indonesia dalam upaya memerangi terorisme, yang menjadi musuh bersama bangsa bangsa di dunia.
Gerak jalan juga diikuti sekitar 1,5 juta warga Paris, di mana mereka turut menggelar aksi solidaritas dan keprihatinan pasca-penyerangan teroris.
Pada kesempatan itu, Arifi turut mengutuk serangan teroris di Paris. "Serangan teroris itu yang terbesar dalam kurun waktu 50 tahun terakhir," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!