Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menolak pembangunan monorel di atas waduk Setia Budi dan Tanah Abang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai pembangunan itu melanggar izin Penggunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Ahok menegaskan, tiang-tiang pancang yang kini masih berdiri kokoh di beberapa titik yang menghiasi jalan-jalan di ibu kota nantinya akan dibiarkan.
"Biarin lah, itu jadi monumen sejarah. Bahwa terjadi kebodohan Pemprov DKI saking nafsu ingin transportasi massal," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Untuk diketahui, kerjasama proyek pengerjaan monorel antara PT Jakarta Monorail (PT JM) dengan Pemprov DKI Jakarta telah disepakati oleh Gubernur DKI Sutiyoyo pada pada tahun 2004.
Monorel pada awalnya diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk memerangi kemacetan di Ibu Kota.
Namun proyek yang lebih dari 10 tahun ini mangkrak dan mengakibatkan Ahok akhirnya telah menyurati PT JM selaku pengembang untuk menghentikan pembanguan rute monorel di kedua lokasi tersebut.
Kata Ahok, khusus untuk rute tersebut, dirinya akan memberikan kesempatan kepada pengembang untuk menggarapnya dengan membuka tender baru.
Tag
Berita Terkait
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
3 Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, DPRD Panggil Manajemen dan Gubernur Janji Evaluasi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini