Suara.com - Sebanyak dua korban yang selamat dalam peristiwa tenggelamnya KM Habibi pada Rabu (14/1/2015) lalu, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah Kota Sorong.
Dua korban adalah nahkoda KM Habibi bernama Rusdi Deri (30), dan anak buah kapal, Arjun Hasan (22). Sedangkan satu korban yang meninggal dunia yakni Babak (65), rencananya akan dikebumikan Sabtu (17/1/2015), di Kota Sorong, Papua Barat.
Kepala Kepolisian Resort Raja Ampat, AKBP Nelson, Sagala, saat dihubungi Suara.com mengatakan, tenggelamnya kapal tersebut akibat disapu ombak setinggi empat meter di perairan Boni, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Pada Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIT, kapal yang memuat barang berupa meja, kursi, lemari, papan tulis dan tiga tiang bendera milik SMP Kabare itu, bertolak dari pelabuhan Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dengan tujuan pelabuhan Kabare, Distrik Kabare, Kabupaten Raja Ampat.
Sekitar pukul 20.00 WIT, tepatnya di perairan Boni kapal tersebut dihantam ombak setinggi 4 meter sehingga menyebabkan kapal terbalik dan menenggelamkan barang serta awak kapal.
"Saat kapal tenggelam, salah satu ABK yaitu Babak sempat hilang karena faktor usia yang sudah tua jadi kemungkinan tidak bisa berenang. Tapi pada hari Jumat sekitar jam 11 pagi, korban Babak berhasil ditemukan oleh masyarakat setempat dalam kondisi meninggal dunia," kata Nelson.
Sebelumnya lima orang guru dan dua nelayan dikabarkan hilang dan belum juga ditemukan. Lima guru yang menumpangi kapal motor berkekuatan 15 PK, hilang setelah kapal mereka diterjang ombak di perairan Supiori, Papua sejak 7 Januari lalu. Sedangkan dua nelayan yang hilang mulai 6 Januari, diduga hanyut di perairan Wutung,Papua Nugini. Tim SAR yang turun melakukan pencarian korban guru dan nelayan mengaku kesulitan, karena kondisi cuaca laut sedang ganas dengan ketinggian ombak 3 hingga 5 meter. (Lidya Salmah).
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Suntik Dana Rp200 Triliun, Menkeu Purbaya ke Para Bos Bank BUMN: Suruh Mikir, Mereka Orang Pintar!
-
Terbongkar! Tangan Kanan Akui Shin Tae-yong Memang Punya Masalah dengan Mees Hilgers
Terkini
-
Komisi II DPR Kritik Keras Keputusan KPU Jadikan Ijazah Capres Informasi Rahasia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Ungkap Jual Beli Kuota Khusus Antar Biro Travel, Negara Boncos Rp1 Triliun
-
Selain Ijazah, Laporan Harta Kekayaan LHKPN Capres dan Cawapres juga Dirahasiakan KPU
-
Anak Buah Prabowo Beri Kode di Istana, Pelantikan Menko Polkam dan Menpora Rabu Besok?
-
Kronologi Klien MiChat di Sidrap Habisi Wanita Karena Ditolak Minta 'Jatah Kedua'
-
KPK Ungkap Persekongkolan Rudy Tanoe dengan Eks Mensos Juliari Batubara di Korupsi Bansos
-
Beda Pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung yang Disuruh Belajar Ekonomi Lagi
-
60 Pasar Kumuh di Jakarta Siap Disulap, Digitalisasi dan Renovasi Jadi Kunci
-
Prabowo Kumpulkan Tim Ekonomi, Airlangga: Bahas Energi Baru Terbarukan, Bukan Kelangkaan BBM
-
Fakta-fakta Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Miliaran ke KPK, Terjebak 'Jasa Haram' Maktab VIP