Suara.com - Pengamat penerbangan Gerry Soedjatman mengatakan, pesawat jet komersial seperti AirAsia bisa menaikkan ketinggian dengan kecepatan 6 ribu kaki per menit.
Pernyataan Gerry ini sekaligus menepis komentar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menyatakan pesawatAirAsia jatuh karena naik dengan kecepatan di atas kemampuannya yaitu 6 ribu kaki per menit.
Ia menambahkan pada dasarnya naik dengan kecepatan 6 ribu kaki per menit itu bukan sesuatu yang tidak mungkin. Pesawat komersial bisa melakukan itu tetapi tidak sustainable.
"Saya kasih contoh kalau mobil di tanjakan kan tetap bisa tambah kecepatan tapi kalau tanjakannya semakin curam maka kecepatannya akan turun. Begitu juga dengan pesawat, kalau naik dengan kecepatan yang fantastis maka otomatis nanti kecepatannya juga akan turun,” kata Gerry kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/1/2015).
Gerry mengatakan, yang harus dicari tahu oleh tim penyidik saat ini adalah kenapa pilot AirAsia Kapten Iriyanto memutuskan untuk menaikan pesawat dengan kecepatan 6 ribu kaki per menit.
“Saya rasa hal itu ada di rekaman Cockpit Voice Recorder mungkin tim penyidik belum sempat menerjemahkannya. Kalau itu diketahui, saya rasa penyebab jatuhnya AirAsia QZ8501 sudah bisa diketahui,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, pesawat AirAsia QZ8501 jatuh ke laut karena teralu cepat menaikkan ketinggian sehingga mengalami aerodynamic stall yaitu sebuah kondisi di mana mesin pesawat tiba-tiba mati.
“Rata-rata kecepatan pesawat komersial untuk menaikkan ketinggian adalah 1.000 hingga 2.000 kaki per menit. AirAsiaQZ8501 menaikkan ketinggian dengan kecepatan 6.000 kaki per menit. Itu bukan sesuatu yang normal. Menaikkan ketinggian dengan kecepatan 6.000 kaki per menit hanya bisa dilakukan oleh pesawat jet,” kata Jonan.
Tag
Berita Terkait
-
Tren Liburan 2025: Dari Lonjakan Pemesanan Hotel hingga Peran Teknologi Booking Cerdas
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Gen Z Malaysia Jatuh Cinta pada Indonesia: Rahasia Promosi Wisata yang Tak Terduga!
-
Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Buka Rute Internasional
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor