Suara.com - Pihak Islamic State atau ISIS dilaporkan telah merilis sebuah video baru yang mengklaim bahwa salah satu warga Jepang yang mereka sandera sudah dipenggal. Video itu juga disebut mengutarakan permintaan "tebusan" baru dari ISIS untuk pembebasan satu warga Jepang yang masih hidup.
Dalam video ini, jurnalis Kenji Goto tampak memegang sebuah foto yang memperlihatkan tubuh tak bernyawa sandera lainnya, Haruna Yukawa. Menurut SITE Intelligence Group, salah satu organisasi Amerika Serikat (AS) yang memonitor situs-situs ekstremis, video ini sudah tersebar antara lain lewat beberapa akun Twitter yang terkait ISIS.
Sebagaimana diberitakan USA Today pula, Minggu (25/1/2015) dini hari WIB, pihak pemerintah Jepang menyatakan masih berusaha memverifikasi keaslian video tersebut. Namun sementara itu, Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe disebut sudah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan teror tersebut, sekaligus mengutarakan kesedihannya. Abe menyebut tindakan teroris itu "biadab" dan "tak bisa dibiarkan".
Di pihak lain, Presiden AS Barack Obama juga disebut telah mengeluarkan pernyataan yang memberi dukungan pada Jepang, sekaligus mendesak dibebaskannya Goto dan sandera-sandera ISIS lainnya. Namun sementara itu, Patrick Ventrell selalu wakil juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, menyatakan bahwa kalangan intelijen masih bekerja untuk mengonfirmasi keaslian video tersebut.
Video itu memang sejauh ini diakui belum bisa diverifikasi. Pihak SITE sendiri sebelum ini diketahui telah melaporkan sejumlah video ISIS yang terbukti otentik. Sementara itu, menurut pemberitaan Kyodo News, video yang sama juga dikirimkan langsung melalui e-mail kepada istri dari salah seorang sandera.
Video ini juga disebut memunculkan kontra-klaim di sejumlah situs terkait terorisme. Sebabnya antara lain, video ini tampak berbeda dengan video-video ISIS sebelumnya, di mana yang ditampilkan kali ini hanyalah gambar tak bergerak (statis) Goto yang memegang sebuah foto, sementara rekaman suara yang dianggap sebagai suaranya diputar. Goto sendiri tak tampak bergerak maupun berbicara di video ini.
Salah seorang pemilik akun militan di sebuah situs ISIS menyatakan bahwa video itu palsu. Sementara militan lainnya disebut mengatakan bahwa video ini sebenarnya hanya ditujukan kepada keluarga Goto. Militan ISIS lainnya disebut mengungkapkan bahwa video ini tampaknya tidak dirilis Al-Furqan, salah satu sayap media ISIS yang diketahui selama ini merilis video-video mereka, karena tidak terlihat ada logonya.
"Saya adalah Kenji Goto Jogo," tutur suara dalam video itu, yang tampaknya ditujukan kepada keluarganya dan pemerintah Jepang.
"Anda telah melihat foto dari rekan satu selku, Haruna, yang telah dipenggal di tanah ISIS. Anda telah diperingatkan. Anda telah diberi deadline, sehingga para penyanderaku pun bertindak sesuai sumpah meeka," sambungnya.
Sebelumnya, dalam video yang memperlihatkan Goto dan Yukawa, bersama sosok jagal ISIS yang dikenal selama ini selalu tampil, pihak ISIS menuntut tebusan dari pemerintah Jepang sebesar US$200 juta. Mereka pun memberi tenggat waktu 72 jam, yang akhirnya berlalu Jumat lalu, dengan pemerintah Jepang tak menyerahkan tebusan apa pun.
Namun pada video terbaru ini, (suara) Goto terdengar menyebutkan bahwa pihak ISIS telah mengubah permintaan mereka, dengan kata lain tidak lagi menginginkan tebusan uang.
"Permintaan mereka lebih gampang (sekarang). Mereka berlaku fair. Mereka tidak lagi mengingingkan uang. Jadi Anda tak perlu khawatir bakal harus mendanai teroris. Mereka (kini) hanya menginginkan dibebaskannya saudari mereka yang ditahan, Sajida al-Rishawi," ujar suara Goto pula.
Untuk diketahui, al-Rishawi adalah seorang perempuan pelaku bom bunuh diri dalam serangan Al Qaeda ke sebuah hotel di Yordania pada 2005 lalu. Dia berhasil ditangkap setelah bahan peledak di tubuhnya gagal berfungsi. Dalam serangan yang menewaskan 57 orang yang sebagian besar adalah tamu acara pernikahan itu, diketahui ada tiga lelaki pelaku bom bunuh diri lainnya yang berhasil melakukan tugasnya, di mana salah satunya adalah suami al-Rishawi. [USA Today]
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat