Suara.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Budi Waseso menyerahkan barang bukti penangkapan Bambang Widjojanto kepada Tim Penyelidikan Dugaan Kriminalisasi Pimpinan KPK yang dibentuk Komnas HAM, Jumat (30/1/2015). Alat bukti yang diserahkan berupa dokumen dan rekaman video penangkapan.
"Kita sepakat (beberapa) dokumen ditinggalkan, ada bukti yang ditinggalkan berupa video, dan tapi kita tidak bisa publish sekarang," kata Ketua Tim Penyelidikan Dugaan Kriminalisasi Pimpinan KPK, Nur Kholis, di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat.
Saat ini, tim belum bisa mengumumkan hasil penyelidikan karena masih mempelajari keterangan dan alat bukti.
"Itu nanti ada dilaporan akhir, kita catat dulu nih, kita catat dan nanti tinggal dicocokkan apa yang disampaikan Pak Bambang Widjojanto dan nantikan video juga ada kesaksian dan sebagainya," kata Kholis.
Seperti diketahui, Komnas HAM membentuk tim karena sebelumnya ada laporan dari masyarakat bahwa ada dugaan pelanggaran HAM dan penyalahgunaan wewenang dalam proses penangkapan Bambang di Depok pada Jumat (23/1/2015).
Sebelum memanggil Budi Waseso, beberapa waktu yang lalu Komnas HAM sudah meminta keterangan dari para pimpinan KPK, seperti Bambang, Abraham Samad, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja. Komnas juga sudah minta keterangan pelaksana tugas Kapolri, Komjen Badrodin Haiti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres