Presiden Joko Widodo (Antara)
Sejumlah koalisi lembaga perempuan merilis Rapor 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (3/2/2015). Kepemimpinan Jokowi dinilai belum menjamin kebebasan bagi kelompok minoritas dalam beragama dan berkeyakinan.
Kepala Divisi Advokasi AMAN Indonesia, Maskus Hasan, mengatakan pemerintah masih lamban merespons kasus-kasus pelanggaran HAM pada kelompok minoritas, seperti kasus warga Syiah di Sampang, Madura, yang hingga saat ini belum selesai. Sebagian warga Syah masih tinggal di pengungsian.
"Pemerintah belum punya upaya yang kuat untuk menghilangkan kasus kekerasan dalam konflik isu agama. Bahkan, pemerintah terkadang justru menjadi aktor yang memicu kekerasan dalam konflik isu agama," kata Maskur dalam diskusi Rapor 100 Hari Jokowi dan 10 Agenda Politik Perempuan di kafe Warung Daun, Cikini, Jakarta.
Kasus lainnya ialah upaya pembukaan segel Gereja Kristen Indonesia Yasmin di Bogor yang hingga kini juga belum ada kemajuan. Umat gereja itu hingga saat ini belum bisa beribadah dengan tenang di rumah ibadah mereka.
"Selain itu, rumah ibadah jamaat Ahmadiyah di Depok yang sempat dibuka kembali pada November tahun lalu kembali disegel oleh Satpol PP," katanya.
Maskur menambahkan dalam kinerja pemerintahan Jokowi masih banyak rapor merah. Salah satunya rapor dalam bidang kebebasan perlindungan agama.
Dari tujuh indikator penilaian di Kementerian Agama, tiga di antaranya berapor merah. Hal itu tampak dari kurikulum madrasah di bawah Kementerian Agama yang tidak menunjukkan perspektif gender.
"Perhatian khusus terhadap perempuan dalam agama sangat kurang, bahkan belum disinggung. Padahal perempuan sering menjadi korban kekerasan karena interpretasi agama," kata dia. (Erick Tanjung)
Kepala Divisi Advokasi AMAN Indonesia, Maskus Hasan, mengatakan pemerintah masih lamban merespons kasus-kasus pelanggaran HAM pada kelompok minoritas, seperti kasus warga Syiah di Sampang, Madura, yang hingga saat ini belum selesai. Sebagian warga Syah masih tinggal di pengungsian.
"Pemerintah belum punya upaya yang kuat untuk menghilangkan kasus kekerasan dalam konflik isu agama. Bahkan, pemerintah terkadang justru menjadi aktor yang memicu kekerasan dalam konflik isu agama," kata Maskur dalam diskusi Rapor 100 Hari Jokowi dan 10 Agenda Politik Perempuan di kafe Warung Daun, Cikini, Jakarta.
Kasus lainnya ialah upaya pembukaan segel Gereja Kristen Indonesia Yasmin di Bogor yang hingga kini juga belum ada kemajuan. Umat gereja itu hingga saat ini belum bisa beribadah dengan tenang di rumah ibadah mereka.
"Selain itu, rumah ibadah jamaat Ahmadiyah di Depok yang sempat dibuka kembali pada November tahun lalu kembali disegel oleh Satpol PP," katanya.
Maskur menambahkan dalam kinerja pemerintahan Jokowi masih banyak rapor merah. Salah satunya rapor dalam bidang kebebasan perlindungan agama.
Dari tujuh indikator penilaian di Kementerian Agama, tiga di antaranya berapor merah. Hal itu tampak dari kurikulum madrasah di bawah Kementerian Agama yang tidak menunjukkan perspektif gender.
"Perhatian khusus terhadap perempuan dalam agama sangat kurang, bahkan belum disinggung. Padahal perempuan sering menjadi korban kekerasan karena interpretasi agama," kata dia. (Erick Tanjung)
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
Terkini
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Evaluasi Tata Kelola Hutan Usai Bencana Sumatra
-
Gurita Narkoba Dewi Astutik: Edarkan Sabu Lintas Benua, Tembus Brasil dan Ethiopia
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
-
Jakarta Siaga Banjir Rob: Modifikasi Cuaca dan 600 Pompa Siap Redam Genangan Pesisir
-
TOK! MA Perberat Hukuman Agus Buntung Jadi 12 Tahun Penjara, Ini Pertimbangannya
-
Usut Tuntas 'Dosa' di Balik Banjir Sumatra, Tim Khusus Buru Asal Kayu Gelondongan
-
Paradoks Banjir Sumatra: Menhut Klaim Deforestasi Turun, Ratusan Ribu Hektare Lahan Kritis Terkuak
-
Air Laut Pasang, 16 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
-
Mangkir dari Panggilan, Lisa Mariana Dijemput Paksa Polda Jabar Terkait Kasus Video Syur!
-
Tawa Prabowo dan Ketua MPR Tiongkok Bahas 'Rio', Anak Panda di Taman Safari