Suara.com - Mantan Deputi Tim Transisi Pemerintahan Presiden Joko Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, menyatakan siap memberikan kesaksian kepada Bareskrim Mabes Polri terkait kasus pertemuan Abraham Samad dengan tim sukses Jokowi menjelang Pilpres 2014. Andi juga mengaku siap bersaksi di KPK bila lembaga ini membentuk komite etik.
"Jika KPK membentuk komite etik dan membutuhkan klarifikasi dari saya sebagai bagian dari tim saat itu, saya bersedia memberi klarifikasi, juga Bareskrim butuh klarifikasi saya siap, tapi ini karena masalah etika kelembagaan, maka sebaiknya saya memberi klarifikasi kepada KPK sebelum menyampaikan publik," kata Andi yang sekarang menjabat Sekretaris Kabinet di DPR, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Pernyataan Andi untuk menanggapi pengakuan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad pada masa Pilpres 2014.
Andi mengatakan ketika itu, dia ditugaskan untuk melakukan penyaringan calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi. Kebetulan, kata Andi, nama Samad juga masuk daftar calon.
"Posisi saya memang tim saat itu membantu Bu Mega untuk menyaring cawapres, berkaitan dengan Pak Samad memang masuk dipertimbangkan cawapres kesulitan kami saat itu soal etika kelembagaan KPK etika kepemimpinan KPK yang tidak memungkinkan kami untuk melakukan interaksi leluasa dengan Pak Samad," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis (22/1/2015) lalu, Hasto menggelar konferensi pers. ia mengatakan telah terjadi pertemuan antara Samad serta timnya dan tim Jokowi sebagai calon presiden. Pertemuan berlangsung beberapa kali. Ketika itu, ujar Hasto, Samad mengungkapkan keinginannya untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter