Suara.com - Sekitar 1.500 pendukung Ajun Inspektur Polisi Satu Labora Sitorus yang terdiri atas masyarakat dan karyawan PT Rotua unjuk rasa di depan kantor Distrik Sorong Barat, Tampa Garam, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (9/2/2015). PT Rotua milik Labora Sitorus.
Dalam aksi yang berlangsung lebih dari tiga jam, massa membawa sejumlah alat berat sehingga keberadaannya menutupi sebagian badan jalan.
Mereka menuntut eksekusi terhadap anggota Polres Raja Ampat dibatalkan. Menurut mereka, kasus yang menjerat Labora Sitorus penuh rekayasa, mulai dari laporan polisi hingga berkas perkara, sehingga divonis penjara oleh Pengadilan Sorong.
“Jika eksekusi LS tetap dilakukan, maka akan menelan korban jiwa. Kami juga tidak mengerti, berkas yang dipakai dalam persidangan ini berkas milik siapa? Sebab di dalam berkas tersebut tertera bahwa LS adalah Pegawai Negeri Sipil Pemda Sorong dan berpendidikan S1. Padahal kenyataannya LS adalah anggota polisi aktif dan hanya berpendidikan SMA,” kata Fredy Fakdawer, juru bicara Labora Sitorus.
Fredy meminta Ketua DPRD Kota Sorong memfasilitasi perwakilan PT Rotua dan masyarakat agar bisa bertemu Presiden Joko Widodo.
"Kami meminta Presiden Joko Widodo untuk membuat tim independen untuk meninjau kembali perkara LS, sebab masyarakat dan karyawan PT Rotua bergantung hidup dengan LS," kata Fredy.
Ketua Komisi Bidang Hukum DPRD Kota Sorong, Safruddin Sabon Ama, mengatakan, seharusnya Labora Sitorus tetap kooperatif, sebab masih memiliki hak dalam proses hukum, di antaranya mendapatkan remisi dan mendapatkan upaya hukum lain.
“Aksi massa yang dilakukan hari ini adalah wajar saja. Kami juga akan membawa aspirasi massa ke meja pimpinan dan akan kami lanjutkan ke Komisi III DPR RI. Kami tetap mengimbau LS bekerja sama untuk proses ini,” katanya. (Lidya Salmah)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela