Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengibaratkan Ibu Kota seperti baskom, dimana lokasinya lebih rendah dari permukaan laut. Dengan demikian, ketika datang banjir, air tidak bisa keluar kemana-mana.
"Jadi banjir di DKI kali ini benar-benar bicara banjir, jadi Jakarta ini kayak baskom di bawah muka laut," kata Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Ahok mengakui dalam mengatasi banjir, Jakarta sangat tergantung pada kemampuan pompa air untuk membuang air ke laut.
"Ngeluarinnya gimana? Pake pompa, pompanya gimana?, kenapa sekarang masih banjir, karena Waduk Pluit dimatikan beberapa jam," kata Ahok.
"Ini fakta Jakarta kalau tanpa pompa tenggelam," Ahok menambahkan.
Ahok menjelaskan banjir yang melanda Ibu Kota sejak Minggu (8/2/2015) hingga hari ini bukan karena air kiriman dari Bogor, Jawa Barat, melainkan tingginya curah hujan.
"Ada kiriman air gak dari Bogor semua? Gak ada. Jadi banjir di DKI kali ini benar-benar bicara banjir," kata Ahok.
Terkait dengan pasokan listrik ke pompa air yang dimatikan PT PLN kemarin, Ahok sudah tak mau debat lagi.
"Ga usah debatlah, nanti kita panjang. PLN kan berkuasa ga mau debat saya," kata Ahok.
Lanjut, Ahok, pihaknya kini sudah tidak ada lagi kejadian mati listrik di rumah-rumah pompa yang menyebabkan Kompleks Istana Negara sempat terendam, akibat rumah-rumah pompa yang tersebar di wilayah Utara Jakarta listriknya diputus. Ahok juga menegaskan Pemprov DKI akan meninggikan posisi pompa sampai 2,8 meter untuk mencegah pompa terendam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta