Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyesalkan perilaku orangtua mengunggah foto seorang balita yang mulutnya diberi rokok, di media sosial. Foto kontroversial itu menunjukkan tangan orang dewasa memegang sebatang rokok dan menempelkannya ke mulut bayi.
Wakil Ketua KPAI Maria Advianti menilai perilaku orangtua itu secara tak langsung mengajari anak untuk merokok. Orangtua itu, katanya, bisa dikenai Pasal 13 dan 26 UU No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Dalam pasal tersebut, seharusnya orangtua mengasihi, memelihara, mendidik, dan melindungi anak dari berbagai perlakuan salah termasuk melindungi anak dari bahaya rokok," ujar Maria kepada suara.com, Rabu (11/2/2015).
Maria menyayangkan sikap orangtua yang terkesan malah bangga dengan pose bayi dengan rokok yang terlihat menyala itu.
Maria mengatakan anak, apalagi balita, sangat rentan terhadap serangan berbagai macam penyakit. Rokok yang digolongkan sebagai zat adiktif dapat menimbulkan kecanduan dan mengakibatkan berbagai penyakit, seperti pernapasan, dan paru-paru.
"Mendekatkan anak pada rokok bukan saja berbahaya bagi kesehatan anak tapi juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya secara luas. Bisa jadi anak akan timbul persepsi bahwa merokok itu hal yang baik tanpa mempedulikan kesehatannya," kata dia.
KPAI mengimbau agar pemilik akun Facebook berinisial VRA segera menghapus foto tersebut agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat. Masyarakat juga diharapkan agar menghentikan penyebarluasan foto karena dikhawatirkan dapat menimbulkan pemahaman yang keliru apabila informasinya tidak dipahami secara utuh oleh orang lain yang melihat foto tersebut.
"Kami mengimbau pada masyarakat terutama orangtua agar dalam melakukan pengasuhan dan pendidikan selalu memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak," katanya.
Ketika ditanya apakah kasus ini bisa dilaporkan atau tidak kepada pihak berwajib, Maria mengatakan KPAI akan mengkaji respon serta perkembangan informasi. Jika dianggap perlu barulah dilaporkan kepada pihak berwajib.
"Bisa dilaporkan, kami sedang mendalami kasus ini, apa saja pemicunya dan mengapa bisa sampai terpublikasi seperti ini," kata Maria.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil