Suara.com - Setelah mendapatkan reaksi keras dari sejumlah pihak, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jember akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas usulan dari salah satu anggotanya, terkait syarat keperawanan untuk kelulusan sekolah tingkat SMP dan SMA.
Wakil Ketua DPRD Jember, Ayub Junaidi mengatakan, permintaan maaf itu khusus disampaikan kepada seluruh anak perempuan dan pelajar, baik yang ada di Jember maupun di seluruh Indonesia. Menurut Ayub, ide ini dimunculkan anggotanya karena banyaknya perilaku seks bebas di antara para pelajar, khususnya di tingkat SMP dan SMA di daerah itu.
Ke depan menurut Ayub, pihaknya akan meminta kepada Dinas Pendidikan setempat agar lebih meningkatkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi di sekolah. Tujuannya adalah agar para pelajar paham tentang bahaya seks bebas.
"Kami juga akan mengundang para ahli untuk memberikan masukan, agar kami bisa memiliki kebijakan yang baik dan adil, terutama dalam menanggulangi angka HIV/AIDS, akibat seks bebas di kalangan pelajar," ujar Ayub, saat dihubungi Suara.com, Rabu (11/2/2015).
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jember, Mufti Ali, yang menjadi penggagas dari ide syarat keperawanan ini, masih belum bersedia memberikan komentar apa pun. Saat dihubungi Suara.com, dia hanya mengatakan sedang sibuk dan tidak memberikan keterangan apa pun.
"Saya masih ada rapat. Nanti saja saya hubungi kalau sudah longgar," cetus Mufti Ali. [Yovie Wicaksono]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO