Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, meminta supaya Ranperda Berperilaku Baik di Kabupaten Jember untuk dicabut. Dalam Ranperda ini, salah satu poinnya berbunyi supaya ada tes keperjakaan dan keperawanan dalam syarat kelulusan SMA dan sederajat.
"Saya rasa harus dicabut. Itu saya secara individu. Tapi menurut saya, mayoritas dari kami (Komisi VIII) pemikirannya juga sama. Ini bukan masalah, misalnya, ada yang katakan ini untuk menjaga moralitas. Tapi caranya bukan seperti itu. Ini cara yang sangat tidak profesional," ungkap Sara, panggilan akrabnya, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Anak kedua Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hasjim Djojohadikusumo ini, mengatakan bahwa aturan yang diskriminatif dan melanggar HAM seperti ini harusnya sudah tidak ada lagi. Apalagi menurutnya, Indonesia sudah menandatangani sejumlah perjanjian internasional mengenai perlindungan HAM dan perempuan.
"Jadi, kita pastinya akan memastikan, hal-hal seperti ini yang melanggar HAM untuk perempuan, dan adanya pelanggaran privasi dan seterusnya, itu harus ditinjau ulang," tegasnya.
Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini pun mengatakan, Komisi VIII bersama Komnas Perempuan juga sudah memantau supaya aturan seperti ini tidak ada lagi. Dia juga meminta supaya Kementerian Pemberberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk segera bertindak demi menengahi masalah aturan tersebut.
"Semoga Kementerian PPA untuk ambil keputusan, buat berbicara langsung dengan pemerintah yang menggunakan Perda itu," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri