Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Presiden Joko Widodo harus menyelesaikan permasalahan di tubuh Polri dan KPK secara bersamaan, mengingat sampai saat ini Kapolri tak kunjung dilantik dan dua pimpinan KPK jadi tersangka.
"Itu harus bersamaan, karena ini simultan. Solusinya ada pada keputusan Presiden, kita tidak ingin dikatakan mendikte Presiden. Karena setiap keputusan pasti ada plus minusnya," kata Fadli di DPR.
Fadli mengatakan lembaga KPK harus diselamatkan, meskipun dua pimpinannya dijadikan tersangka oleh Polri.
"Kita beri catatan, bahwa institusi itu (KPK) harus dibedakan dengan orangnya. Institusi itu harus diselamatkan, kalau ada masalah dengan orangnya. Itu yang harus dibedakan," kata dia.
"KPK harus diselamatkan, apakah melalui Perppu atau mempercepat proses untuk pemilihan pimpinan KPK yang ada. Karena kalau kondisi sekarang ini KPK sangat sulit untuk bekerja," Fadli menambahkan.
Salah satu solusinya, menurut Fadli, Presiden melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi Kapolri. Presiden juga disarankan untuk tidak menerima secara utuh rekomendasi Tim Konsultatif Independen yang salah satu rekomendasinya Budi jangan dilantik.
"Pada intinya adalah Presiden yang mengambil putusan itu dari berbagai macam masukan," kata dia.
"Jadi bagi Presiden untuk segera mengambil keputusan kalau tidak akan terjadi kerusakan yang sangat luar biasa, kepada institusi baik Polri maupun KPK," katanya.
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Mahfud MD Kasih Dua Jempol untuk Prabowo: Ada Apa Ini?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Reshuffle Kabinet Prabowo: Murni Evaluasi Kinerja atau Sekadar Drama Politik?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?
-
Istana Dukung Langkah Pemda Larang Pesta Kembang Api di Perayaan Tahun Baru
-
Bambang Widjojanto Ingatkan KPK Tak Tunda Penetapan Tersangka karena Perhitungan Kerugian Negara
-
Banjir Sumatera Bukan Bencana Alam, Amnesty International: Cerminan Kebijakan Pro Deforestasi