Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menonaktifkan dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Untuk mengisi kekosongan pimpinan, Jokowi menerbitkan peraturan presiden pengganti undang-undang untuk mengatur tentang penunjukan pimpinan sementara demi keberlangsungan kerja KPK.
Setelah itu, diikuti dengan penerbitan tiga keputusan presiden untuk mengangkat tiga pimpinan sementara KPK, yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi.
Dari tiga nama tersebut, dua di antaranya sangat dekat dengan perjalanan KPK, yakini Taufiequrrachman dan Johan Budi. Sedangkan Indriyanto benar-benar baru di lembaga pemberantasan korupsi.
Menanggapi penunjukan tersebut, Johan Budi mengaku terkejut. Ia tidak menyangka bakal dipercaya Presiden untuk memimpin lembaga antikorupsi.
"Saya sama sekali gak nyangka dan terkejut ditunjuk plt pimpinan KPK, karena saya berpikir saya tidak mampu ya," kata di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).
Ada cerita menarik sebelum pengumuman Jokowi pada Rabu (19/2/2015). Sejak pagi, nomor telepon Johan dihubungi berkali-kali nomor telepon dari kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Waktu itu, Johan tidak mengangkat karena tidak tahu ada telepon masuk. Ia sedang istirahat karena baru pulang dari KPK jam 05.00 WIB.
"Ternyata ada 53 misscall dari banyak orang, termasuk Pratikno dan SMS dari ajudan Presiden, dari orang kantor juga. Saya kaget banyak yang nyari ada apa. Saya sama sekali gak nyangka," kata Johan.
Johan baru mengangkat telepon dari kantor Wakil Presiden jam 13.00 WIB.
"Saya dihubungi ajudan Wapres sekitar jam satu (siang) menyampaikan bahwa Pak JK ingin bicara," kata Johan.
Tak lama kemudian, telepon tersebut diserahkan ajudan kepada Jusuf Kalla.
"Dan terjadi dialog cukup singkat," kata Johan.
"Pak JK bilang, 'nih Pak Johan dari pagi dikontak tidak bisa', saya bilang jam lima dari kantor jam enam baru tidur. Ada apa pak?" Johan menambahkan.
Di luar dugaan, ketika itu, Jusuf Kalla langsung bertanya kepada Johan tentang kesiapan ditunjuk menjadi pimpinan sementara KPK.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Mahfud MD Kasih Dua Jempol untuk Prabowo: Ada Apa Ini?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Reshuffle Kabinet Prabowo: Murni Evaluasi Kinerja atau Sekadar Drama Politik?
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres