Suara.com - Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid mengatakan Kementerian Perhubungan akan memanggil manajemen maskapai Lion Air untuk memberikan penjelasan terkait dengan keterlambatan penerbangan (delay) dalam dua hari terakhir.
"Jumat pagi kami undang Lion Air untuk jelaskan soal masalah ini, sekaligus menentukan tindakan selanjutnya," kata Djuraid.
Terkait dengan sanksi terhadap maskapai tersebut atas banyaknya penumpang yang terlantar akibat delay, Djurait mengatakan akan merujuk pada undang-undang yang berlaku sekarang.
"Meski kita akui peraturan itu belum sepenuhnya memberikan sanksi tegas sehingga belum memberikan efek jera ke maskapai," katanya.
Seperti diketahui, layanan Lion Air mengalami masalah delay. Tak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, tapi juga empat kota lainnya di Indonesia, yakni dari dan ke Kota Palembang, dari dan ke Kota Pekanbaru, dari dan ke Jambi, dari dan ke Bengkulu.
Malam ini di Bandara Soekarno-Hatta, ada ratusan calon penumpang yang merasa diterlantarkan karena mereka tidak ditemui dan diberi penjelasan oleh manajemen Lion Air. Mereka pun emosi. Mereka meminta Kementerian Perhubungan dan CEO Lion Air yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana, tidak tinggal diam melihat masalah ini.
Siang tadi, PT Angkasa Pura II (Persero) mengimbau calon penumpang pesawat untuk mengonfirmasi kembali jadwal keberangkatan kepada pihak maskapai menyusul terjadinya penundaan penerbangan sejak kemarin, Rabu (18/2/2015).
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan hal tersebut guna menghindari terjadinya penumpukan calon penumpang pesawat, khususnya di Terminal 1 dan Terminal 3 akibat tertundanya keberangkatan sejumlah penerbangan, demikian dikutip dari Antara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Roy Suryo Pulang dari Australia, Bawa 'Bom' Ijazah Gibran: 99 Persen Yakin Gak Punya!
-
Prabowo Sanjung Habis Jokowi: Beliau Paling Berjasa di Proyek Raksasa Lotte!
-
'Gurita Korupsi Pejabat' di DPR, Ratusan Buruh KASBI Tuntut Keadilan Pasca-Omnibus Law
-
Ungkap Alasan Undang Jokowi di Peresmian Pabrik, Prabowo: Saya Lihat Mulai Ada Budaya Tidak Baik
-
Demo di Depan Kantor Kemendikbud: Gemas Bongkar 'Dosa' Soeharto, Fadli Zon Jadi Sasaran
-
Siapa Saja yang Bisa Lakukan Pemutihan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Ketahui Syaratnya
-
Sita Ambulans BPKH, KPK Curiga Korupsi Satori Bukan Cuma dari Dana CSR BI-OJK
-
Detik-Detik Siswa Pahoa Jatuh dari Lantai 8 Terekam CCTV: Polisi Temukan Petunjuk?
-
Puan Maharani Buka Suara soal Putusan MKD Terkait Anggota DPR Nonaktif: Hormati dan Tindak Lanjuti
-
Spanduk Raksasa Hiasi Gedung DPR, Massa Tuntut UU Ketenagakerjaan Pro Buruh